Halo Sahabat Latis!
Pendidikan telah mengalami transformasi signifikan dalam beberapa tahun terakhir, terutama dengan kemajuan teknologi. Peningkatan teknologi telah memungkinkan perkembangan model pembelajaran baru yang dapat meningkatkan efektivitas dan aksesibilitas pembelajaran.
Dua model pembelajaran yang menjadi sorotan adalah "Hybrid Learning" dan "Blended Learning." Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan perbedaan antara kedua model ini, serta manfaat yang mereka tawarkan dalam proses pembelajaran.
baca juga : les privat snbt
Mengenal Hybrid Learning
Sumber:Freepik
Hybrid Learning, atau yang juga dikenal sebagai "Campuran Pembelajaran," adalah pendekatan pembelajaran yang menggabungkan dua elemen utama: pembelajaran tatap muka (face-to-face) dan pembelajaran secara daring (online). Dalam model ini, siswa akan menghadiri sesi pembelajaran di kelas fisik sebagian waktu.
Sementara siswa lainnya akan berpartisipasi secara daring dalam waktu yang bersamaan. Materi pembelajaran dan aktivitas diakses melalui platform pembelajaran elektronik, sehingga siswa yang hadir di kelas dan daring dapat berinteraksi secara bersamaan.
Manfaat Hybrid Learning:
a. Fleksibilitas
Siswa memiliki fleksibilitas untuk mengakses materi pembelajaran kapan saja dan di mana saja sesuai dengan jadwal yang mereka pilih.
b. Keterlibatan Siswa
Model ini meningkatkan keterlibatan siswa karena mereka dapat berpartisipasi melalui platform daring yang interaktif dan beragam.
c. Pembelajaran Diferensial
Guru dapat memberikan pembelajaran yang lebih disesuaikan dengan kebutuhan dan gaya belajar individu siswa.
d. Efisiensi Waktu
Dengan menggabungkan pembelajaran daring dan tatap muka, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan kurikulum dapat diperpendek.
baca juga : bimbel snbt
Mengenal Blended Learning
Sumber:Freepik
Blended Learning adalah model pembelajaran yang mengintegrasikan dua metode pengajaran yang berbeda, yaitu pembelajaran tatap muka di kelas dan pembelajaran daring melalui platform digital.
Namun, perbedaan mendasar antara Blended Learning dan Hybrid Learning terletak pada persentase waktu yang dihabiskan untuk masing-masing metode pembelajaran.
Dalam Blended Learning, sebagian besar pembelajaran dilakukan secara daring, sementara interaksi tatap muka hanya terjadi pada beberapa kesempatan tertentu.
Model ini dapat berbeda-beda tergantung pada institusi atau guru yang mengimplementasikannya.
Manfaat Blended Learning:
a. Personalisasi Pembelajaran
Guru dapat menyesuaikan pendekatan pembelajaran berdasarkan kebutuhan dan kemajuan individual siswa.
b. Kolaborasi
Siswa dapat berkolaborasi dengan rekan sekelas mereka melalui platform daring, memungkinkan interaksi dan pertukaran ide.
Mengembangkan Keterampilan Digital: Siswa akan terbiasa menggunakan teknologi dan platform digital, yang merupakan keterampilan berharga dalam era modern.
c. Kesempatan untuk Mandiri
Siswa dapat mengatur waktu dan belajar mandiri melalui platform daring, membantu mereka mengembangkan kemandirian.
Media pendukung metode Hybrid Learning dan Blended Learning
Sumber:Freepik
Pendidikan adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Namun, perubahan zaman dan teknologi telah mengubah cara pembelajaran tradisional menjadi lebih dinamis dan efektif melalui pendekatan seperti Hybrid Learning dan Blended Learning.
Media apa yang dapat digunakan untuk mendukung kedua metode pembelajaran tersebut? Simak ulasan berikut:
1. Hybrid Learning: Konsep dan Pendekatannya
Hybrid Learning merupakan pendekatan pembelajaran yang menggabungkan pembelajaran tatap muka (in-class) dengan pembelajaran daring (online). Dalam model pembelajaran ini, siswa akan hadir di kelas secara fisik, tetapi juga akan mengakses konten pembelajaran melalui platform digital.
Hybrid Learning memungkinkan siswa untuk menggabungkan interaksi langsung dengan guru dan teman sekelas dengan fleksibilitas pembelajaran secara mandiri.
2. Media untuk Hybrid Learning
a. Sistem Manajemen Pembelajaran (Learning Management System/LMS)
LMS adalah platform digital yang memungkinkan guru untuk mengunggah materi pembelajaran, tugas, dan ujian, serta memantau perkembangan siswa secara online.
Siswa dapat mengakses materi dan berinteraksi dengan guru melalui LMS, baik di kelas maupun di luar kelas. B. Video Conference: Alat ini memungkinkan guru untuk memberikan pelajaran langsung kepada siswa yang berada di kelas maupun yang berpartisipasi dari jarak jauh. Video conference memungkinkan interaksi dua arah antara guru dan siswa, menciptakan suasana kelas yang lebih interaktif.
b. Blended Learning
Konsep dan Pendekatannya
Blended Learning adalah pendekatan pembelajaran yang menggabungkan pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran daring dalam proporsi yang seimbang.
Model ini menempatkan pengajaran langsung di kelas fisik dan juga memanfaatkan teknologi digital sebagai sumber belajar tambahan di luar kelas. Blended Learning bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dengan memadukan berbagai metode pembelajaran.
c. Media untuk Blended Learning
Modul pembelajaran daring yang dapat diakses oleh siswa secara mandiri. Modul ini dapat berupa teks, video, atau multimedia interaktif yang membantu siswa memahami materi dengan lebih baik. Ada juga media Simulasi dan game edukasi yang dapat memberikan pengalaman praktis dalam pembelajaran, meningkatkan keterlibatan siswa, dan memfasilitasi pemahaman konsep yang kompleks secara menyenangkan.
Selanjutnya, guru bisa menggunakan Blog atau Forum Diskusi. Media ini memungkinkan siswa untuk berdiskusi dan berbagi pendapat tentang materi pelajaran. Interaksi ini dapat mendorong kolaborasi dan memperluas pemahaman siswa.
baca juga : karantina ui
Tips sukses menerapkan Hybrid Learning dan Blended Learning
Sumber:Freepik
1. Infrastruktur Teknologi yang Memadai
Penerapan Hybrid Learning dan Blended Learning memerlukan infrastruktur teknologi yang handal dan memadai. Sekolah atau institusi pendidikan harus menyediakan akses internet yang stabil, perangkat komputer atau tablet, dan platform pembelajaran online yang mudah diakses oleh siswa dan guru.
Tanpa infrastruktur yang memadai, proses pembelajaran dapat terhambat dan menyebabkan frustrasi bagi semua pihak yang terlibat.
2. Pengembangan Materi Pembelajaran yang Berkualitas
Materi pembelajaran dalam Hybrid Learning dan Blended Learning harus dirancang dengan cermat untuk mendukung pembelajaran yang efektif. Materi tersebut harus sesuai dengan tujuan pembelajaran, interaktif, dan memfasilitasi pemahaman siswa.
Penggunaan multimedia seperti video, gambar, dan animasi dapat meningkatkan daya tarik dan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.
3. Peran Guru yang Aktif dan Terlibat
Peran guru dalam Hybrid Learning dan Blended Learning tetap sangat penting. Guru harus berperan sebagai fasilitator pembelajaran, membimbing dan mendukung siswa dalam proses belajar-mengajar.
Guru juga harus dapat mengelola platform pembelajaran online dan berinteraksi secara efektif dengan siswa melalui berbagai media, seperti forum diskusi, video konferensi, dan pesan daring.
Jadi, apa lagi yang ditunggu? Hubungi kami segera di line telepon (021) 77844897 atau kamu juga bisa menghubungi kami via 085810779967. Atau klik www.latiseducation.com untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
Sampai ketemu di Latis Education
Referensi :
1. tutorindonesia.co.id
2. neliti.com