Ikatan Kimia | Kimia Kelas X
Materi pelajaran ikatan kimia akan dipelajari di kelas X. Materi ini akan mempelajari tentang ikatan-ikatan yang ada di kehidupan sehari-hari. Misalnya, garam merupakan susunan dari atom Na dan Cl.
Nah, simak terus artikel ini untuk memahami materi tentang ikatan kimia, ya!
A. DEFINISI IKATAN KIMIA
Sebelum membahas lebih dalam lagi tentang ikatan kimia, ada baiknya untuk mengetahui definisi dan dasar-dasar dari ikatan kimia itu sendiri. Berikut beberapa pengertian dasar dari ikatan kimia:
- Ikatan kimia adalah ikatan yang terjadi antar atom atau antar molekul dengan cara sebagai berikut :
- Atom yang 1 melepaskan elektron, sedangkan atom yang lain menerima elektron (serah terima elektron).
- Penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari masing-masing atom yang berikatan.
- Penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah 1 atom yang berikatan.
- Tujuan pembentukan ikatan kimia adalah agar terjadi pencapaian kestabilan suatu
unsur.
- Elektron yang berperan pada pembentukan ikatan kimia adalah elektron valensi dari
suatu atom/unsur yang terlibat.
- Salah 1 petunjuk dalam pembentukan ikatan kimia adalah adanya 1 golongan unsur
stabil yaitu golongan VIIIA atau golongan 18 (gas mulia).
- Maka dari itu, dalam pembentukan ikatan kimia atom-atom akan membentuk
konfigurasi elektron seperti pada unsur gas mulia.
- Unsur gas mulia mempunyai elektron valensi sebanyak 8 (oktet) atau 2 (doblet, yaitu
atom Helium).
- Kecenderungan unsur-unsur untuk menjadikan konfigursi elektronnya sama seperti
gas mulia yang terkenal dengan istilah Aturan Oktet.
B. JENIS IKATAN KIMIA
Terdapat beberapa ikatan kimia yang dapat dibedakan, diantaranya yaitu:
1. Ikatan Ion (elektrovalen)
- Terjadi jika atom unsur yang memiliki energi ionisasi kecil melepaskan elektron valensinya (membentuk kation) dan atom unsur lain yang mempunyai afinitas elektron besar menangkap/menerima elektron tersebut (membentuk anion).
- Kedua ion tersebut kemudian saling berikatan dengan gaya elektrostatis (sesuai Hukum Coulomb).
- Unsur yang cenderung melepaskan elektron adalah unsur logam sedangkan unsur yang cenderung menerima elektron adalah unsur non logam.
Contoh :
- Ikatan antara 11Na dengan 17Cl
- Konfigurasi elektronnya :
Na 11 = 2, 8, 1
Cl 17 = 2, 8, 7
- Atom Na melepaskan 1 elektron valensinya sehingga konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia.
- Atom Cl menerima 1 elektron pada kulit terluarnya sehingga konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia.
Na → Na+ + e
(2,8,1) (2,8)
Cl + e → Cl-
(2,8,7) (2,8,8)
- Sifat umum senyawa ionik :
- Titik didih dan titik lelehnya tinggi.
- Keras, tetapi mudah patah.
- Penghatar panas yang baik.
- Lelehan maupun larutannya dapat menghantarkan listrik (elektrolit).
- Larut dalam air.
- Tidak larut dalam pelarut/senyawa organik (misal : alkohol, eter, benzena).
- Senyawa yang mempunyai ikatan ion :
- Golongan alakali (IA) kecuali atom H dengan golongan halogen (VIIA)
Contoh : NaF, KI, CsF
- Golongan alkali kecuali atom H dengan golongan oksigen (VIA)
Contoh : Na2S, Rb2S, Na2O
- Golongan alkali tanah (IIA) dengan golongan oksigen (VIA)
Contoh : CaO, BaO, MgS
2. Ikatan Kovalen
- Adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara bersamaan oleh 2 atom yang berikatan.
- Ikatan kovalen terjadi akibat ketidakmampuan salah 1 atom yang akan berikatan untuk melepaskan elektron (terjadi pada atom-atom non logam).
- Ikatan kovalen terbentuk dari atom-atom unsur yang memiliki afinitas elektron tinggi serta beda keelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan ikatan ion.
- Atom non logam cenderung untuk menerima elektron sehingga jika tiap-tiap atom non logam berikatan maka ikatan yang terbentuk dapat dilakukan dengan cara mempersekutukan elektronnya dan akhirnya terbentuk pasangan elektron yang dipakai secara bersama.
- Pembentukan ikatan kovalen dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron tersebut harus sesuai dengan konfigurasi elektron pada unsur gas mulia yaitu 8 elektron (kecuali He berjumlah 2 elektron).
- Ada 3 jenis Ikatan Kovalen yaitu :
i. Ikatan Kovalen Tunggal
Contoh :
- Ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom H membentuk molekul H2.
- Konfigurasi elektronnya : 1H = 1
- Ke-2 atom H yang berikatan memerlukan 1 elektron tambahan agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil (sesuai dengan konfigurasi elektron He).
- Untuk itu, ke-2 atom H saling meminjamkan 1 elektronnya sehingga terdapat sepasang elektron yang dipakai bersama.
- Rumus struktur = H - H
- Rumus kimia = H2
ii. Ikatan Kovalen Rangkap Dua
Contoh :
- Ikatan yang terjadi antara atom O dengan O membentuk molekul O2
- Konfigurasi elektronnya : 8 O = 2, 6
- Atom O memiliki 6 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil tiap-tiap atom O memerlukan tambahan elektron sebanyak 2.
- Ke-2 atom O saling meminjamkan 2 elektronnya, sehingga ke-2 atom O tersebut akan menggunakan 2 pasang elektron secara bersama.
- Rumus struktur : O = O
- Rumus kimia : O2
iii. Ikatan Kovalen Rangkap Tiga
Contoh :
- Ikatan yang terjadi antara atom N dengan N membentuk molekul N2
- Konfigurasi elektronnya : 7 N = 2, 5
- Atom N memiliki 5 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil tiap-tiap atom N memerlukan tambahan elektron sebanyak 3.
- Ke-2 atom N saling meminjamkan 3 elektronnya, sehingga ke-2 atom N tersebut akan menggunakan 3 pasang elektron secara bersama.
- Rumus struktur : N N
- Rumus kimia : N2
3. Ikatan Kovalen Koordinasi/Koordinat/Dativ/Semipolar
- Adalah ikatan yang terbentuk dengan cara penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah 1 atom yang berikatan [Pasangan Elektron Bebas (PEB)], sedangkan atom yang lain hanya menerima pasangan elektron yang digunakan bersama.
- Pasangan elektron ikatan (PEI) yang menyatakan ikatan dativ digambarkan dengan tanda anak panah kecil yang arahnya dari atom donor menuju akseptor pasangan elektron.