Fluida Statis | Fisika Kelas XI
Pengertian
Fluida adalah zat yang dapat mengalir. Kata fluida mencakup zat cair, dan gas karena keduanya memiliki kemampuan untuk mengalir. Berbeda dengan zat padat. Contoh sederhananya adalah air, minyak, ataupun nitrogen. Sifatnya yang dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang lain menjadikan hal tersebut dikategorikan sebagai fluida.
Fluida Statis adalah fluida yang berada dalam fase tidak bergerak (diam) atau fluida dalam keadaan bergerak tetapi tak ada perbedaan kecepatan antar partikel fluida tersebut. Bisa juga dikatakan bahwa partikel-partikel fluida tersebut bergerak dengan kecepatan seragam. Tidak menimbulkan yang namanya gaya geser. Contohnya seperti air pada gelas yang tidak diberikan gaya akan diam atau air sungai yang mengalir dengan kecepatan konstan.
1. Tekanan Hidrostatis
Tekanan hidrostatik pada suatu titik di dalam suatu zat cair bergantung pada massa jenis zat cair dan letak titik tersebut di bawah permukaan zat cair, atau dirumuskan sebagai berikut.
Phid = Ρ x g x h
Ρ = m/v
Keterangan :
Phid = tekanan hidrostatik (Pa)
Ρ = massa jenis (g/cm3 atau kg/m3)
V = volume benda (m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = kedalaman (m)
2. Hukum Utama Hidrostatika
Hukum utama hidrostatika menyatakan, semua titik yang terletak pada bidang datar di dalam zat cair yang tenang mempunyai tekanan hidrostatik yang sama. Jika titik A dan B berada dalam kedalaman yang sama, maka
Phid A = Phid B
ΡA g hA = ΡB g hB
ΡA hA = ΡB hB
ΡA = ΡB g hB/ hA
Keterangan :
ΡA = massa jenis zat cair yang ditanyakan
ΡB = massa jenis zat cair yang telah diketahui
hA = tinggi hidrostatik zat cair yang belum diketahui massa jenisnya
hB = tinggi hidrostatik zat cair yang telah diketahui massa jenisnya
3. Hukum Pascal
Apabila pengisap 1 ditekan dengan gaya F1, maka zat cair menekan ke atas dengan gaya pA1. Tekanan ini akan diteruskan ke penghisap 2 yang besarnya pA2. Karena tekanannya sama ke segala arah, maka didapatkan persamaan sebagai berikut.
F1/ A1 = F2/ A2
Keterangan :
F = gaya pada piston 1 dan 2
A = luas penampang piston (pengisap) 1 dan 2
F1 = A1/A2 F = (d1/ d2)2 F2
Keterangan :
F1 : gaya pada piston pertama
F2 : gaya pada piston kedua
A1 : luas penampang piston pertama
A2 : luas penampang piston kedua
d1 : diameter piston pertama
d2 : diameter piston kedua
4. Hukum Archimedes
FA = w = m g
Oleh karena p = m/v, maka:
FA = p V g
Keterangan:
FA = gaya ke atas (N)
p = massa jenis fluida (kg/m3)
V = volume fluida yang dipindahkan atau volume benda yang tercelup (m3)
g = percepatan gravitas (m/s2)
- Tenggelam
FA = w – berat semu
pbenda > pfluida
- Melayang
pbenda = pfluida
- Mengapung
pbenda < pfluida
5. Tegangan Permukaan dan Kapilaritas
A. Tegangan Permukaan
γ = F/ l
Keterangan :
F = gaya (N)
l = panjang permukaan (m)
= tegangan permukaan (N/m)
- Kapilaritas
y = 2γ cosθ/ p g r
Keterangan :
y = kenaikan atau penurunan zat cair dalam pipa (m)
γ = tegangan permukaan (N/m)
θ = sudut kontak (derajat)
p = massa jenis zat cair (kg/m3)
r = jari-jari pipa (m)