Halo, Sahabat Latis semua! Apa kalian tertarik dengan kelas akselerasi? Eits, jangan terburu-buru memutuskan ya.
Mari kita cari tahu bersama-sama hal-hal yang diketahui tentang kelas akselerasi dan bagaimana dampaknya bagi perkembangan diri sendiri, orang tua, atau anak – bagi kalian yang sudah memiliki anak usia sekolah.
Untuk itu, sima informasi berikut ini selengkapnya!
Apa Itu Kelas Akselerasi?
Sumber : Freepik
Memang benar, ada beberapa anak di kelas pada usia sekolah yang terlihat lebih menonojol secara akademik ketimbang teman-teman seusianya. Bahkan tidak jarang ada juga anak yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata.
Teruntuk anak-anak yang seringkali mengutarakan pendapat atau pertanyaan di luar batas pengetahuan seusianya, tentu akan membuat orang dewasa keheranan.
Namun, sebenarnya hal ini bukanlah suatu keanehan, melainkan bisa jadi ada banyak faktor si kecil bisa mencapai tahap tersebut. Misalnya asupan gizi yang ekstra dari orang tua, stimulus optimal yang diberika orang tua, atau karunia dari Yang Maha Kuasa.
Baca juga: Bimbel Terbaik
Jika sudah begini, apakah kelas akselerasi memang dibutuhkan? Tetapi, apa sih kelas akselerasi itu?
Kelas akselerasi adalah kelas khusus untuk anak-anak berbakat dengan program kegiatan kelas yang dipercepat baik itu waktu maupun kurikulum pembelajarannya.
Misalnya, SMP yang membutuhkan waktu 3 tahun untuk lulus, pada kelas akselerasi, waktu belajarnya bisa ditempuh dalam waktu 2 tahun saja.
Program belajar mengajar di kelas ini dibuat sedemikian rupa sehingga membuat anak-anak ‘pintar dan berbakat’ mencapai potensi akademis yang maksimal.
Siapa itu anak pintar dan berbakat yang dimaksud?
Sumber : Freepik
Mereka adalah anak dengan intelegensi, kreativitas, dan motivasi yang tinggi. Tidak semua anak bisa masuk kelas akselerasi karena butuh kemampuan serta kecerdasan maksimal untuk bertahan di dalamnya.
Biasanya kelas akselerasi memiliki kualifikasi khusus untuk calon siswanya, seperti memiliki IQ minimal 130 dan mendapatkan berbagai prestasi, motivasi, serta kreativitas yang tinggi.
Karena pada dasarnya, pintar dan ber-IQ tinggi saja tidak cukup untuk bisa masuk ke kelas khusus ini. Dibutuhkan prestasi lain yang menonjol agar bisa cocok dengan kualifikasi yang dibutuhkan.
Hal ini semata-mata membantu para calon siswanya untuk tetap bisa mengikuti alur pendidikan yang diberikan. Kelas akselerasi bukan hanya soal gengsi atau pamor, tetapi fokus utamanya adalah mengembangkan potensi yang ada seoptimal mungkin sehingga lebih terarah.
Apakah Perlu untuk Anak Masuk Kelas Akselerasi?
Sumber : Freepik
Perlu atau tidaknya seseorang bisa masuk kelas akselerasi tidak dapat ditentukan semudah membalikkan telapak tangan. Perlu pengkajian khusus oleh professional karena perlu kesiapan baik fisik maupun psikis.
Karena meskipun kalian atau anak kalian memiliki IQ tinggi di atas 130, belum tentu siap dan ‘mampu’ beradaptasi dengan kelas percepatan yang semuanya menggunakan sistem kebut. Kedua persyaratan yang sudah disebutkan di atas memang diperlukan.
Kalaupun seseorang sudah memenuhi persyaratan masuk kelas akselerasi, baik pihak orang tua maupun wali perlu mewaspadai dan memperhatikan hal-hal berikut ini:
Kelas akselerasi umumnya hanya menempuh waktu 2 tahun atau 4 semester saja.
Baca juga: Tranformasi Matematika: Pengertian dan Jenis-jenisnya
Itu artinya, jika seseorang berhasil masuk kelas akselerasi di SMP atau SMA, maka ketika ia lulus dan masuk perguruan tinggi, usianya akan 2 tahun lebih muda dibandingkan teman seangkatannya.
Ketika lulus SMA, usia anak yang lebih muda, perkembangan jiwanya masih masuk dalam masa remaja atau ABG. Mereka cenderung lebih rentan serta labil.
Jika dipaksakan bergaul dengan teman yang lebih dewasa, akan muncul rasa kehilangan masa remajanya. Di sini bisa dikatakan ada tahap melompat daripada usia mental si anak pada tahapan normal.
Jadi, dari pertanyaan di atas, sebenarnya apakah perlu untuk seseorang masuk kelas akselerasi?
Baca juga: Struktur Kelas: Pengertian, Tugas, dan Manfaat
Jawabannya semua dikembalikan kembali pada kondisi anak atau diri masing-masing. Apakah kalian sudah siap secara fisik, mental, hingga psikis atau belum. Pihak orang tua dan guru tidak boleh memaksakan kehendak meskipun si anak terlihat ‘mampu’.
Karena bagaimanapun juga, nantinya yang menjalankan hari-hari di kelas akselerasi tersebut adalah mereka bukan persepsi orang tua apalagi guru. Hal tersebut pastinya akan berpengaruh terhadap psikologis anak di masa depan.
Tetapi, jika secara keseluruhan si anak sudah memenuhi kualifikasi masuk kelas akselerasi, baik dari sisi intelegensi, prestasi, sampai dengan psikologi, maka tidak ada salahnya untuk mendukung anak masuk ke kelas percepatan ini.
Karena bagaimanapun juga, di kelas ini, potensi anak akan dioptimalkan dan bisa melejit jika didukung dengan suasana serta metode belajar yang tepat.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Masuk Kelas Akselerasi
Sumber : Freepik
Sebagai orang tua, Sahabat Latis harus mengetahui potensi anak terlebih kemampuan emosionalnya. Beberapa anak memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dari kecerdasan rata-rata anak seusianya. Hal ini memungkinkan mereka menyerap pelajaran lebih cepat.
Motivasi untuk masuk kelas akselerasi juga harus diperhatikan. Ini sangat penting!
Karena dengan mengikuti akselerasi sekolah, mereka mendapatkan jam pelajaran yang lebih banyak atau harus bergaul dengan orang lain yang lebih dewasa secara usia.
Untuk membantu menentukan apakah seseorang cocok menjadi siswa akselerasi atau tidak, berikut ini sejumlah aspek yang perlu Sahabat Latis perhatikan, diantaranya:
Baca juga: Bimbel Masuk PTN
- Disarankan untuk menjalani penilaian psikologis yang komprehensif dari fungsi intelektual, tingkat keterampilan akademis, dan penyesuaian sosial hingga emosional oleh seorang professional yaitu psikolog.
- Secara fisik, calon siswa kelas akselerasi harus sehat jasmani dan rohani.
- Calon siswa kelas akselerasi harus menunjukkan tingkat kemampuan di atas rata-rata kelas yang ingin diikuti secara akademis.
- Secara sosial dan emosional, calon siswa akselerasi harus bebas dari masalah penyesuaian yang serius serta wajib tidak boleh merasa ditekan oleh keinginan orang tua atau wali.
Baca juga: Bimbel SBMPTN
- Siswa yang mengikuti akselerasi sekolah harus terus bersemangat maju, memiliki minat kuat, dan bersedia menjalani masa percobaan setidaknya enam minggu. Jika masa percobaan tidak berhasil, ia diperbolehkan kembali ke kelas reguler dan tidak boleh dianggap gagal.
- Guru penerima harus bersikap positif dan bersedia membantu siswa menyesuaikan diri dengan situasi baru.
- Bagi siswa yang memiliki kemajuan sangat pesat dalam satu tahun, akan dipertimbangkan melanjutkan akselerasi tahun berikutnya.
Baca juga: Les Privat SBMPTN
Bagaimana? Apakah Sahabat Latis semua sudah paham mengenai kelas akselerasi? Kami sangat menyarankan untuk mempertimbangkan dengan baik dan bijak agar hasil yang didapat juga tidak jauh dari harapan. Jangan memaksakan kehendak dan utamakan kondisi calon siswa.
Jika ada pertanyaan atau pendapat yang ingin teman-teman semua sampaikan, jangan segan-segan untuk tinggalkan komen di kolom komentar yang ada di bawah ya!
Dan jangan lupa hubungi kami di nomor 6285810779967 atau hubungi head office kami di 021-7784-4897 setiap hari Senin sampai dengan Jumat mulai dari pukul 09.00 – 17.00 WIB. Atau kunjungi website kami di Latiseducation bagi Sahabat Latis yang membutuhkan bantuan guru kami yang berprestasi.
Referensi: Prenagen, SehatQ
