Halo Sobat Latis kelas sepuluh! Pada pelajaran IPA kali ini, kita akan membahas topik yang sangat penting dan sedang menjadi perhatian dunia, yaitu perubahan iklim.

Fenomena ini bukan hanya soal cuaca yang berubah-ubah, tapi apa dampak besarnya pada kehidupan kita dan bumi. Yuk, kita simak penjelasan lengkapnya agar kita bisa lebih paham dan ikut berperan dalam menjaga bumi kita!

Apa Itu Perubahan Iklim?

Perubahan iklim adalah perubahan jangka panjang dalam suhu dan pola cuaca yang terjadi di suatu wilayah maupun secara global. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), perubahan ini bisa terjadi secara alami, misalnya pengaruh variasi siklus matahari. Namun sejak abad ke-19, aktivitas manusia menjadi penyebab utama perubahan iklim, terutama akibat pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, dan gas.

Pembakaran bahan bakar fosil menghasilkan emisi gas rumah kaca, seperti karbon dioksida (CO2) dan metana (CH4), yang berfungsi seperti selimut yang melilit bumi, sehingga menjebak panas matahari dan menyebabkan suhu bumi meningkat. Selain itu, pembukaan lahan dan hutan juga melepaskan karbon dioksida ke atmosfer. Tempat pembuangan sampah menghasilkan metana yang juga berkontribusi pada pemanasan global.

Secara sederhana, perubahan iklim adalah perubahan signifikan dalam pola cuaca dan suhu yang bertahan selama beberapa dekade atau lebih, sehingga mempengaruhi iklim lokal, regional, dan global.

Penyebab dan Dampak Perubahan Iklim

Apa yang menyebabkan perubahan iklim? Kenapa hal tersebut bisa terjadi? Lalu, bagaimana dampaknya terhadap keberlangsungan hidup makhluk di bumi? Yuk kita bahas di sini!

Penyebab Perubahan Iklim

Perubahan iklim dapat disebabkan oleh aktivitas manusia, penebangan hutan secara liar, pertanian dan pengelolaan lahan, hingga pembuangan sampah secara sembarangan.

Aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil untuk energi, transportasi, dan industri menghasilkan emisi gas rumah kaca yang tinggi.
Deforestasi atau penebangan hutan mengurangi kemampuan bumi menyerap karbon dioksida.
Pertanian dan pengelolaan lahan bisa menghasilkan metana dan gas lainnya.
Pembuangan sampah di mana tempat pembuangan sampah menghasilkan metana yang mempercepat pemanasan global.

Dampak Perubahan Iklim

Perubahan iklim membawa berbagai dampak yang merugikan bagi lingkungan dan manusia, antara lain:

Kenaikan suhu rata-rata bumi yang menyebabkan gelombang panas lebih sering terjadi.
Perubahan pola curah hujan, yang dapat menyebabkan banjir di satu tempat dan kekeringan di tempat lain.
Kenaikan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub, mengancam pulau-pulau kecil dan wilayah pesisir.
Gangguan ekosistem dan keanekaragaman hayati, seperti punahnya beberapa spesies.
Dampak sosial dan ekonomi, seperti kerugian pertanian, kesehatan manusia terganggu, dan migrasi penduduk akibat bencana alam.

Di Indonesia sendiri, perubahan iklim sudah terlihat dari perubahan musim yang tidak menentu dan kenaikan kadar karbon dioksida di atmosfer yang terus meningkat.

Cara Menanggulangi Perubahan Iklim

Untuk mengatasi perubahan iklim, terdapat dua strategi utama yang diterapkan secara global, yaitu mitigasi dan adaptasi. Mitigasi bertujuan mengurangi emisi gas rumah kaca, sementara adaptasi adalah penyesuaian agar kita bisa hidup berdampingan dengan perubahan yang terjadi.

Berikut adalah beberapa cara yang bisa kita lakukan, baik secara individu maupun bersama-sama seperti:

Menghemat energi dengan menggunakan listrik dan bahan bakar secara bijak. Misalnya, beralih ke lampu LED hemat energi, mematikan alat elektronik saat tidak digunakan, dan menggunakan energi terbarukan jika memungkinkan.
Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dengan berjalan kaki, bersepeda, atau menggunakan transportasi umum dapat mengurangi emisi karbon dari kendaraan pribadi.
Mengurangi konsumsi daging karena produksi daging sapi dan hewan lain menghasilkan gas rumah kaca metana, jadi mengurangi makan daging bisa membantu mengurangi emisi.
Menanam pohon dan melestarikan hutan karena pohon menyerap karbon dioksida dan membantu menjaga keseimbangan iklim. Penanaman kembali hutan dan hutan mangrove di pesisir juga efektif sebagai mitigasi.
Mendaur ulang dan mengurangi penggunaan plastik karena plastik sulit terurai dan dapat meningkatkan emisi karbon jika dibakar atau terurai di alam. Mengurangi penggunaan plastik dan mendaur ulangnya membantu mengurangi dampak lingkungan.
Menghemat air dengan menggunakan air secara efisien akan membantu mengurangi energi yang digunakan untuk memproses dan mendistribusikan air.