Buku Fiksi dan Nonfiksi│Bahasa Indonesia Kelas 7 - Latiseducation

Buku Fiksi dan Nonfiksi│Bahasa Indonesia Kelas 7

Konsep Pelajaran 11.5K views

Artikel ini akan menjelaskan mengenai konsep membaca dan mengenali buku nonfiksi, merangkum buku, langkah merangkum dengan pemetaan pikiran, serta contoh komentar terhadap buku fiksi dan nonfiksi.

A. Konsep Membaca dan Mengenali Unsur Pembangun Buku Nonfiksi

Membaca adalah jendela dunia. Dengan membaca kita dapat merengkuh dunia. Begitu banyak kata bijak yang menyarankan kita banyak membaca buku. Bukan sekadar membaca facebook atau membaca sms dari berbagai ponsel pintar kita. Secara garis besar buku yang kita baca dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu buku fiksi dan buku nonfiksi. Buku nonfiksi berisi gagasan/ide/perasaan penulis yang bersifat fiktif imajinatif. Buku fiksi perlu kita baca untuk menambah wawasan, memupuk minat baca, dan memupuk kreativitas kalian. Sementara buku nonfiksi memaparkan ilmu pengetahuan baik secara teknis maupun secara populer.

B. Merangkum Buku

1. Pengertian Rangkuman

Rangkuman disebut juga sebuah ringkasan. Rangkuman adalah hasil menyarikan semua gagasan gagasan pokok/intisari suatu karangan atau buku menjadi bentuk yang ringkas atau pendek. Rangkuman tidak boleh mengubah ide pokok (gagasan pokok) teks aslinya.

2. Langkah Merangkum Berdasarkan Gagasan Pokok

Panduan praktis merangkum buku berdasarkan gagasan pokok, yaitu:

a. Bacalah informasi umum buku, seperti judul, pengarang, penerbit. Jika berupa artikel, catat nama pengarang, nama media, tanggal terbit.

b. Ketahui secara umum isi buku melalui daftar isi dan kata pengantar.

c. Buku yang baik memiliki susunan berpikir yang terurai dengan baik dalam bab dan subbab. Setiap subbab dijabarkan ke dalam paragraf. Setiap paragraf memiliki satu pemikiran utama.

d. Merangkum bacaan dari pokok-pokok pikiran yang terdapat dalam setiap paragraf.

e. Merangkum bacaan dapat dilakukan dengan menyusun pokok pikiran atau gagasan utama setiap paragraf.

f. Format merangkum dengan teknik menentukan gagasan utama dan gagasan rincian.

g. Gagasan setiap paragraf dapat diungkapkan dalam satu kalimat. Merangkum bacaan dapat dilakukan dengan menyusun setiap kalimat yang menjadi gagasan utama/pokok pikiran setiap paragraf ke dalam satu karangan.

C. Langkah Merangkum dengan Pemetaan Pikiran

Langkah yang harus dilakukan untuk merangkum dengan pemetaan pikiran diuraikan berikut:

1. Tulis judul di tengah-tengah kertas dan beri gambar yang sesuai untuk memudahkan mengingat judul tersebut.

2. Buat cabang utama terkait topik tadi misalkan apa definisi mind map, bagaimana otak bekerja, apa itu kesuksesan, latihan apa yang bisa dilakukan dan bagaimana aplikasinya.

3. Teruskan dengan membuat cabang-cabang utama lainnya dan gunakan warna berbeda.

4. Ingat beri label setiap cabang hanya dengan kata kunci saja. Semakin sedikit semakin baik. Kalian mencatat bukan untuk menghafal melainkan untuk memahami dengan bahasa sendiri.

5. Selanjutnya dari tiap cabang buatsub cabang untuk hal-hal yang saling berhubungan.

6. Gunakan garis-garis lengkung dan alur yang nyaman buat. Tidak ada aturan khusus dalam membuat peta pikiran.

7. Jika ada hal-hal yang berhubungan pada sub yang berbeda, Kalian bisa menarik garis sebagai pengingat adanya kaitan antara kedua hal tersebut.

D. Contoh Komentar Terhadap Buku Fiksi dan Nonfiksi

1. Membuat Contoh Pujian terhadap Buku

“ Buku ini wujud kepedulian penulis untuk mempromosikan keindahan alam Indonesia..”

“Membaca buku ini seakan berpetualang ke seluruh wilayah Indonesia yang indah”

“... Buku ini menangkap dengan indahnya pandangan penulisnya tentang prinsip....”

“Ini adalah buku yang mengagumkan yang dapat mengubah hidup Anda.”

“Kita akan menjadi lebih baik dengan menjadikan pembacaan dan pemanfaatan buku ini sebagai syarat untuk siapa saja pada tingkat mana pun dalam pelayanan masyarakat.”

“... Penulis memberikan suatu filsosofi... campuran sempurna dari kebijaksanaan, perasaan haru, dan pengalaman praktis.”

“Ia menulis dengan penuh wawasan dan ia peduli kepada manusia.”

“Sukses dapat dipelajari dan buku ini adalah cara yang sangat efektif untuk mempelajarinya.”

2. Mengomentari Kekurangan Buku Fiksi dan Nonfiksi

“Sedikit kelemahan buku ini adalah penggunaan istlah-istilah lokal yang cukup banyak sehingga mengganggu pemahaman pembaca yang belum memahami daerah tersebut”

“Ada sedikit ketidaklogisan cara pengarang memunculkan tokoh ...”

Jika ingin membuat penilaian secara khusus adalah dengan memperhatikan aspek tertentu. Penilaian mencakup hal yang bagus dan yang kurang bagus. Misalnya:

a.  Isi

Buku ini menginformasikan banyak hal tentang ... yang bermanfaat bagi ... Isinya cukup padat dan lengkap. Penjelasan buku tentang .... sangat memadai.

Bagi yang menyukai bidang ...., buku ini layak dikoleksi.

Contoh yang dikemukakan dalam buku memperjelas pemahaman kita akan ...

Tema yang diangkat sangat menarik namum tidak disertai dengan penjelasan yang cukup.

Informasi tentang ... seharusnya diuraikan lebih rinci.

Secara keseluruhan buku ini hanya menginformasikan hal yang telah diketahui umum

b. Bahasa

Kalimat yang digunakan sederhana dan menggunakan gaya populer Buku ini juga mudah dipahami bagi orang yang bukan dari bidang .... Istilah khusus yang digunakan dijelaskan dengan ungkapan bahasa sehari-hari.

Penulis menggunakan kalimat kompleks yang tidak mudah dipahami Pembaca awam akan kesulitan memahami isi buku karena banyak digunakan istilah teknis tanpa disertai penjelasan.

c. Tampilan Fisik

Contoh, gambar, dan ilustrasi menyempurnakan pemahaman pembaca akan isi buku.

Warna yang dipilih terkesan ramai dan mengganggu.

Ilustrasi kartunnya menarik dan menyegarkan.

Meski tebal, membaca buku ini tidak membosankan karena ilustrasinya kaya.

 

Referensi:

Harsiati, Titik. Agus Trianto. Dkk. Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VII Semester I. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

 



Beri Komentar

wa