Tata Nama Senyawa dan Persamaan Reaksi | Kimia Kelas X - Latiseducation

Tata Nama Senyawa dan Persamaan Reaksi | Kimia Kelas X

Konsep Pelajaran 19.6K views

Tata Nama Senyawa dan Persamaan Reaksi | Kimia Kelas X

Tata Nama Senyawa dan Persamaan Reaksi | Kimia Kelas X

Penamaan senyawa kimia perlu disamakan agar memudahkan. Pada awalnya, penamaan senyawa kimia berdasarkan pada warna senyawa, sifat fisik senyawa , nama penemu, ataupun cara bagaimana senyawa tersebut diproduksi. Hal ini sangat menyulitkan penamaan di daerah yang berbeda.

Dahulu, Berzelius mengusulkan penulisan rumus kimia zat menggunakan lambang unsur yang ditulis berdampingan. Misalnya, air dinyatakan sebagai HOH, yang lalu disingkat menjadi H2O. Usul Berzelius kemudian diterima oleh para ahli kimia dengan penyesuai penulisan, yaitu menjadi H2O.

 

Tata Nama Senyawa

Maka dari itu, dibuat tata nama senyawa kimia berdasarkan International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC). Sistem ini adalah sistem tata nama senyawa kimia resmi yang digunakan oleh para ahli kimia di seluruh dunia. 

Sementara, sistem yang kedua adalah sistem trivial. Sistem penamaan ini hanya berlaku di Indonesia saja. Negara-negara lain punya sistem penamaan trivial yang berbeda.

Contohnya, pada sistem IUPAC senyawa NaCl dinamakan natrium klorida. Namun, sistem trivial menyebutnya garam dapur atau halit.

  1. Tata nama senyawa biner anorganik

a. Senyawa antara logam dengan nonlogam

Dengan menyebutkan unsur pertama kemudian unsur berikutnya dan diakhiri –ida.

Contoh :

Nacl = natrium klorida

CaO = kalsium oksida

Na2S = natrium sulfida

ZnCl2 = seng klorida

AgBr = perak bromida

K2O = kalium oksida

Bila logam memiliki lebih dari satu macam biloks, maka biloksnya perlu disetarakan.

Contoh:

Cu2O = tembaga (I) oksida

CuO = tembaga (II) oksida

B. senyawa antar unsur logam

Seperti diatas, dengan menambahkan awalan mono, di, tri, tetra, penta, heksa, hepta, okte, nona, deka yang menyesuaikan jumlah masing-masing atom atau dengan menyetarakan biloksnya.

Contoh :

CO = karbon monoksida

P2O5 = difosfor pentaoksida

CO2 = karbon dioksida

CS2 = karbon disulfida

c. Senyawa asam

Dengan menyebutkan hidrogen (asam) diikuti nama unsur berikutnya diakhiri -ida.

Contoh :

HCl = asam klorida

HBr = asam bromida

H2SO4 = asam sulfa

H2S = asam sulfida

  1. Tata nama senyawa biner organik

a. Senyawa alkana (CnH2n+2)

Rumus Molekul

Nama Senyawa

CH4

Metana

C2H6

Etana

 

C3H8

Propana

C4H10

Butana

C5H12

Pentana

C6H14

Heksana

C7H16

Heptana

C8H18

Oktana

C9H20

Nonana

C10H22

Dekana

b. Senyawa alkena (CnH2n)

Sama dengan alkana, tetapi akhiran -ana diganti dengan –ena.

c. Senyawa alkuna (CnH2n-2)

Sama dengan alkana, tetapi akhiran –ana diganti dengan –una

  1. Tata nama senyawa poliatomik anorganik

  1. Asam yang mengandung atom O menggunakan akhiran at atau it.

HClO4 = asam perklorat

H2SO4 = asam sulfat

H2CO3 = asam karbonat

H3PO4 = asam fosfat

HClO3 = asam klorat

H2SO3 = asam sulfit

H3PO3 = asam fosfit

HNO3 = asam nitrat

b. Senyawa basa (menganadung anion OH-), dengan menyebutkan nama unsur

 

diikuti hidroksida.

KOH = kalium hidroksida

Ba(OH)2= barium hidroksida

NaOH = natrium hidroksida

Ca(OH)2= calsium hidroksida

  1. Senyawa garam (tersusun dari kation dan anion).

Dengan menyebutkan nama kation (ion positif) diikuti nama anion (ion negatif).

Kation

Anion

Senyawa

Na+ (natrium)

Fe2+ (besi (II))

Fe3+ (besi (III))

NO3- (nitrat)

SO42- (sulfat)

SO42- (sulfat)

NaNO3 (natrium nitrat)

FeSO4 (besi (II) sulfat)

Fe2(SO4)3 (besi (III) sulfat)

 

  1. Tata nama senyawa poliatomik organik

Tata nama senyawa poliatomik organik disesuaikan dengan golongannya.

CH3Cl = kloro metana

C2H3Cl= kloro etana

C2HBr = bromo etuna

 



Komentar

A
Asep
13 Feb 2023

" affah Iyahhh dekk "

Beri Komentar

wa