Tata Nama Senyawa dan Persamaan Reaksi | Kimia Kelas X
Penamaan senyawa kimia perlu disamakan agar memudahkan. Pada awalnya, penamaan senyawa kimia berdasarkan pada warna senyawa, sifat fisik senyawa , nama penemu, ataupun cara bagaimana senyawa tersebut diproduksi. Hal ini sangat menyulitkan penamaan di daerah yang berbeda.
Dahulu, Berzelius mengusulkan penulisan rumus kimia zat menggunakan lambang unsur yang ditulis berdampingan. Misalnya, air dinyatakan sebagai HOH, yang lalu disingkat menjadi H2O. Usul Berzelius kemudian diterima oleh para ahli kimia dengan penyesuai penulisan, yaitu menjadi H2O.
Tata Nama Senyawa
Maka dari itu, dibuat tata nama senyawa kimia berdasarkan International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC). Sistem ini adalah sistem tata nama senyawa kimia resmi yang digunakan oleh para ahli kimia di seluruh dunia.
Sementara, sistem yang kedua adalah sistem trivial. Sistem penamaan ini hanya berlaku di Indonesia saja. Negara-negara lain punya sistem penamaan trivial yang berbeda.
Contohnya, pada sistem IUPAC senyawa NaCl dinamakan natrium klorida. Namun, sistem trivial menyebutnya garam dapur atau halit.
-
Tata nama senyawa biner anorganik
a. Senyawa antara logam dengan nonlogam
Dengan menyebutkan unsur pertama kemudian unsur berikutnya dan diakhiri –ida.
Contoh :
Nacl = natrium klorida
CaO = kalsium oksida
Na2S = natrium sulfida
ZnCl2 = seng klorida
AgBr = perak bromida
K2O = kalium oksida
Bila logam memiliki lebih dari satu macam biloks, maka biloksnya perlu disetarakan.
Contoh:
Cu2O = tembaga (I) oksida
CuO = tembaga (II) oksida
B. senyawa antar unsur logam
Seperti diatas, dengan menambahkan awalan mono, di, tri, tetra, penta, heksa, hepta, okte, nona, deka yang menyesuaikan jumlah masing-masing atom atau dengan menyetarakan biloksnya.
Contoh :
CO = karbon monoksida
P2O5 = difosfor pentaoksida
CO2 = karbon dioksida
CS2 = karbon disulfida
c. Senyawa asam
Dengan menyebutkan hidrogen (asam) diikuti nama unsur berikutnya diakhiri -ida.
Contoh :
HCl = asam klorida
HBr = asam bromida
H2SO4 = asam sulfa
H2S = asam sulfida
|
a. Senyawa alkana (CnH2n+2)
Rumus Molekul |
Nama Senyawa |
CH4 |
Metana |
C2H6 |
Etana |
C3H8 |
Propana |
C4H10 |
Butana |
C5H12 |
Pentana |
C6H14 |
Heksana |
C7H16 |
Heptana |
C8H18 |
Oktana |
C9H20 |
Nonana |
C10H22 |
Dekana |
b. Senyawa alkena (CnH2n)
Sama dengan alkana, tetapi akhiran -ana diganti dengan –ena.
c. Senyawa alkuna (CnH2n-2)
Sama dengan alkana, tetapi akhiran –ana diganti dengan –una
-
Tata nama senyawa poliatomik anorganik
- Asam yang mengandung atom O menggunakan akhiran at atau it.
HClO4 = asam perklorat H2SO4 = asam sulfat H2CO3 = asam karbonat H3PO4 = asam fosfat |
HClO3 = asam klorat H2SO3 = asam sulfit H3PO3 = asam fosfit HNO3 = asam nitrat |
b. Senyawa basa (menganadung anion OH-), dengan menyebutkan nama unsur |
|
diikuti hidroksida. KOH = kalium hidroksida Ba(OH)2= barium hidroksida |
NaOH = natrium hidroksida Ca(OH)2= calsium hidroksida |
- Senyawa garam (tersusun dari kation dan anion).
Dengan menyebutkan nama kation (ion positif) diikuti nama anion (ion negatif).
Kation |
Anion |
Senyawa |
Na+ (natrium) Fe2+ (besi (II)) Fe3+ (besi (III)) |
NO3- (nitrat) SO42- (sulfat) SO42- (sulfat) |
NaNO3 (natrium nitrat) FeSO4 (besi (II) sulfat) Fe2(SO4)3 (besi (III) sulfat) |
-
Tata nama senyawa poliatomik organik
Tata nama senyawa poliatomik organik disesuaikan dengan golongannya.
CH3Cl = kloro metana
C2H3Cl= kloro etana
C2HBr = bromo etuna