Jenis dan Struktur Cerita Fantasi  - Latiseducation

Jenis dan Struktur Cerita Fantasi 

News 142 views

Cerita fantasi adalah karya sastra yang memuat elemen-elemen luar biasa, seperti makhluk mitologis, sihir, dan dunia paralel. Cerita ini sering kali melibatkan pertempuran antara kebaikan dan kejahatan, perjalanan heroik, serta pengembangan karakter

Halo sahabat Latiseducation!

belajar cerita fantasi di latis education yang menyediakan les privat, bimbel privat, guru les privat, les sbmptn, kursus privat

Sumber: Freepik

Cerita fantasi adalah karya sastra yang memuat elemen-elemen luar biasa, seperti makhluk mitologis, sihir, dan dunia paralel. Cerita ini sering kali melibatkan pertempuran antara kebaikan dan kejahatan, perjalanan heroik, serta pengembangan karakter yang mendalam. Melalui kebahasaan yang tepat, penulis dapat menghidupkan dunia ini dan mengajak pembaca untuk terlibat dalam setiap petualangan.

 

Baca juga:  bimbel intensif utbk

 

Struktur Cerita Fantasi

belajar cerita fantasi di latis education yang menyediakan les privat, bimbel privat, guru les privat, les sbmptn, kursus privat

Sumber: Freepik

Cerita fantasi adalah salah satu genre yang paling digemari karena menawarkan kebebasan dalam berkreasi, memungkinkan penulis untuk menciptakan dunia yang sepenuhnya imajinatif. Namun, seperti genre cerita lainnya, cerita fantasi tetap memerlukan struktur yang baik agar cerita tetap runtut dan mudah dipahami oleh pembaca. Struktur cerita fantasi biasanya terdiri dari:

1. Orientasi

Orientasi adalah tahap awal dalam cerita fantasi yang berfungsi sebagai pengenalan. Di sinilah dunia fantasi yang diciptakan diperkenalkan kepada pembaca. Elemen ini sangat penting karena pembaca perlu memahami latar belakang cerita, aturan dunia, serta karakter yang ada di dalamnya. Orientasi juga menentukan suasana atau mood cerita.

2. Konflik
Setelah orientasi, cerita fantasi mulai memasuki tahap konflik, yang merupakan bagian paling penting dalam menjaga ketertarikan pembaca. Konflik dapat berasal dari banyak hal, mulai dari pertarungan antara karakter dengan kekuatan jahat, pertempuran untuk memperebutkan sesuatu yang berharga, hingga pergulatan batin karakter dengan dirinya sendiri.

3. Resolusi

Setelah ketegangan mencapai puncaknya, cerita harus menuju ke tahap resolusi, di mana konflik utama diselesaikan. Resolusi adalah saat-saat di mana protagonis berhadapan dengan masalah mereka secara langsung dan mencoba mengatasinya. Dalam cerita fantasi, resolusi sering kali melibatkan pertempuran besar, penggunaan sihir, atau strategi cerdas untuk mengalahkan musuh.

4. Ending
Ending adalah bagian terakhir dari cerita fantasi dan berfungsi untuk menutup semua alur cerita yang terbuka. Ending bisa menjadi momen bahagia di mana karakter utama mencapai tujuannya, atau bisa juga tragis jika terjadi pengorbanan besar. Ending juga merupakan kesempatan bagi penulis untuk meninggalkan kesan yang mendalam pada pembaca, baik itu dengan twist yang mengejutkan atau refleksi atas perjalanan karakter.

Baca juga:  bimbel utbk murah

Jenis-Jenis Cerita Fantasi

Sumber: Freepik

 

Cerita fantasi telah lama menjadi salah satu genre favorit banyak orang karena mampu membawa pembaca atau penonton ke dunia lain yang penuh keajaiban. Dalam cerita fantasi, imajinasi berperan besar, menghadirkan karakter, tempat, dan peristiwa yang sering kali jauh dari kehidupan nyata.

Namun, meskipun dunia fantasi sangat luas, cerita-cerita tersebut bisa dikategorikan berdasarkan beberapa aspek. Kali ini, kita akan membahas jenis-jenis cerita fantasi:

1. Cerita Fantasi Berdasarkan Kesesuaian dengan Kehidupan Nyata
Berdasarkan seberapa banyak unsur fantasi yang sesuai atau tidak dengan kehidupan nyata, cerita fantasi bisa dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu cerita fantasi total dan cerita fantasi irisan.

a. Cerita Fantasi Total
Cerita fantasi total sepenuhnya mengambil latar, karakter, dan peristiwa yang tidak mungkin terjadi di dunia nyata. Dalam cerita ini, hampir semua elemen yang ada, mulai dari makhluk, hukum alam, hingga latar tempat, sepenuhnya berasal dari imajinasi. Tidak ada unsur nyata yang dihadirkan dalam cerita ini.

Contoh populer dari cerita fantasi total adalah “The Lord of the Rings” karya J.R.R. Tolkien. Dalam cerita ini, kita diajak memasuki dunia Middle-earth, di mana terdapat makhluk seperti elf, orc, hobbit, dan naga. Dunia ini memiliki hukum alam, bahasa, dan sejarah yang sepenuhnya berbeda dari dunia kita. Tidak ada elemen yang bisa kita temukan di kehidupan nyata selain konsep umum seperti pertarungan antara kebaikan dan kejahatan.

b. Cerita Fantasi Irisan
Berbeda dengan cerita fantasi total, cerita fantasi irisan adalah jenis cerita yang menggabungkan unsur kehidupan nyata dengan elemen-elemen fantasi. Dalam cerita ini, kita bisa melihat adanya dunia nyata atau unsur-unsur kehidupan yang kita kenal, namun di dalamnya terdapat keajaiban atau elemen yang tidak bisa dijelaskan secara logis.

Contoh cerita fantasi irisan adalah “Harry Potter” karya J.K. Rowling. Dunia Harry Potter tetap berhubungan dengan kehidupan sehari-hari yang kita kenal, seperti sekolah, transportasi umum, dan kehidupan masyarakat modern. Namun, di balik kehidupan normal ini, ada dunia sihir yang eksis dengan penyihir, mantra, makhluk ajaib, dan sekolah khusus seperti Hogwarts.

2. Cerita Fantasi Berdasarkan Latar Cerita
Selain dari aspek kesesuaian dengan kehidupan nyata, cerita fantasi juga bisa diklasifikasikan berdasarkan latar waktu ceritanya. Ada dua kategori yang umum dalam hal ini, yaitu cerita fantasi sezaman dan cerita fantasi lintas waktu.

a. Cerita Fantasi Sezaman
Cerita fantasi sezaman adalah cerita yang berlatar pada zaman yang sama dengan kehidupan nyata pembaca atau penontonnya, namun di dalamnya terdapat unsur-unsur fantasi. Dengan kata lain, meskipun dunia yang digambarkan mirip dengan dunia kita saat ini, terdapat unsur ajaib atau supranatural yang mempengaruhi kehidupan karakter di dalam cerita.

Contoh cerita fantasi sezaman adalah “Percy Jackson & the Olympians” karya Rick Riordan. Dalam cerita ini, tokoh utama Percy Jackson hidup di zaman modern seperti kita, namun ia adalah seorang demigod—anak dari dewa Yunani. Meskipun kehidupan di dunia modern tetap berjalan seperti biasa, Percy dan teman-temannya terlibat dalam petualangan dengan para dewa dan makhluk mitologis Yunani.

b. Cerita Fantasi Lintas Waktu
Sebaliknya, cerita fantasi lintas waktu membawa karakter atau pembaca menjelajahi berbagai zaman, baik di masa lalu maupun masa depan. Dalam cerita ini, elemen perjalanan waktu atau dunia paralel sering kali digunakan untuk membawa karakter ke era yang berbeda, atau menghadirkan dunia dengan hukum alam dan teknologi yang sangat berbeda.

Salah satu contoh yang populer dari cerita fantasi lintas waktu adalah “A Wrinkle in Time” karya Madeleine L’Engle. Dalam cerita ini, karakter utama terlibat dalam petualangan lintas dimensi dan waktu, menjelajahi dunia-dunia yang berada di luar pemahaman manusia biasa. Latar waktu di dalam cerita bisa bervariasi, baik di masa lalu, masa depan, maupun di luar konsep waktu yang kita kenal.

Cerita fantasi lintas waktu menarik karena memberikan kesempatan bagi penulis dan pembaca untuk mengeksplorasi berbagai latar yang berbeda, baik yang sudah ada di sejarah maupun yang sepenuhnya imajinatif.

Baca juga: harga les privat

Kebahasaan dalam Cerita Fantasi

belajar cerita fantasi di latis education yang menyediakan les privat, bimbel privat, guru les privat, les sbmptn, kursus privat

Sumber: Freepik

  1. Kosakata Khusus
    Cerita fantasi sering kali menciptakan atau mengadaptasi kosakata khusus yang berkaitan dengan dunia dan budaya yang diciptakan. Kata-kata seperti "sihir," "naga," dan "kerajaan" menjadi bagian penting dari narasi. Penulis harus memastikan bahwa kosakata ini digunakan dengan konsisten untuk membangun atmosfer yang sesuai.
  2. Gaya Bahasa
    Gaya bahasa yang digunakan dalam cerita fantasi sangat beragam, tergantung pada tema dan suasana yang ingin dibangun. Beberapa gaya yang umum ditemukan antara lain:

    Gaya Naratif
    Gaya naratif dalam cerita fantasi biasanya melibatkan pencerita yang memiliki pengetahuan menyeluruh tentang dunia yang diciptakan. Pencerita dapat memberikan informasi latar belakang yang penting, menjelaskan sejarah dunia, atau memberikan sudut pandang yang unik tentang peristiwa yang terjadi.

    b. Gaya Puitis
    Banyak penulis cerita fantasi menggunakan gaya puitis untuk menambah keindahan bahasa. Gaya ini sering kali melibatkan penggunaan ritme, rima, dan struktur yang teratur. Misalnya, deskripsi alam atau perasaan karakter dapat disampaikan dengan cara yang lebih puitis untuk menambah kedalaman emosi.
  3. Magis
    Jika cerita melibatkan sihir, penulis perlu mendeskripsikan bagaimana sistem magis tersebut bekerja. Misalnya, apakah sihir terbatas pada individu tertentu, atau dapat diakses oleh siapa saja? Deskripsi tentang bagaimana sihir digunakan dan dampaknya pada dunia sangat penting untuk dipahami oleh pembaca.
  4. Tema dan Pesan
    Cerita fantasi sering kali menyampaikan tema yang mendalam, seperti persahabatan, pengorbanan, atau pertempuran antara kebaikan dan kejahatan. Kebahasaan yang digunakan untuk mengungkapkan tema ini haruslah kuat dan menggugah.

Baca juga: Les Privat Calistung

Jadi, tunggu apa lagi? Hubungi kami segera di line telepon  (021) 77844897  atau kamu juga bisa menghubungi kami melalui  085810779967 . Atau klik  www.latiseducation.com  untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

Sampai bertemu di Latis Education!

Referensi:

  1. idntimes.com
  2. bhinneka.com

 



Beri Komentar

wa