STOIKIOMETRI | Kimia Kelas X - Latiseducation

STOIKIOMETRI | Kimia Kelas X

Konsep Pelajaran 2.4K views

STOIKIOMETRI | Kimia Kelas X

STOIKIOMETRI | Kimia Kelas X

Pengertian Stoikiometri

Stoikiometri berasal dari kata “stoicheion” dalam bahasa Yunani yang berarti mengukur. Dalam ilmu kimia, stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari kuantitas suatu zat dalam reaksi kimia. Zat-zat tersebut meliputi massa, jumlah mol, volume, dan jumlah partikel. Tak hanya itu, stoikiometri juga diartikan sebagai perhitungan kimia yang menyangkut hubungan kuantitatif zat yang terlibat dalam reaksi.

Suatu reaksi kimia dapat dikatakan sebagai reaksi stoikiometri apabila reaktan dalam reaksi habis seluruhnya.

A. RUMUS KIMIA

  1. Rumus kimia adalah rumus yang menyatakan jenis dan jumlah relatif atom-atom dalam suatu zat. Zat yang partikel-partikelnya berupa atom-atom unsur maka rumus kimianya dinyatakan oleh lambang unsur.

Nama Unsur

Lambang

Rumus Kimia

Besi

Fe

Fe

Tembaga

Cu

Cu

Karbon

C

C

Perak

Ag

Ag

  1. Rumus molekul adalah rumus yang menyatakan jenis dan jumlah atom-atom yang menyusun satu molekul zat.

Nama Unsur

Lambang

Rumus Molekul

Oksigen

O

O2

Hidrogen

H

H2

Nitrogen

N

N2

Fluor

F

F2

Klor

Cl

Cl2

Brom

Br

Br2

Iodium

I

I2

Fosfor

P

P5

Belerang

S

S6

Molekul senyawa tersusun atas dua atom atau lebih yang berbeda.

Nama Unsur

Rumus Molekul

Air

H2O

Karbon dioksida

CO2

Glukosa

C6H12O6

Amonia

NH3

  1. Rumus empiris adalah rumus yang menyatakan jenis dan jumlah perbandingan yang paling sederhana dari pertikel penyusun suatu zat.

 

Nama Unsur

Rumus Molekul

Rumus Empiris

Air

H2O

H2O

Propena

C3H6

(CH2)n , n=3

Glukosa

C6H12O6

(CH2O)n , n=6

Garam dapur

-

NaCl

B. BILANGAN OKSIDASI

  1. Bilangan oksidasi (biloks) atau tingkat oksidasi suatu unsur merupakan bilangan bulat yang menunjukkan muatan yang disumbangkan oleh atom unsur tersebut pada molekul atau ion yang dibentuknya.
  2. Aturan penentuan bilangan oksidasi

a.

Bilangan oksidasi unsur bebas adalah nol.

Contoh : biloks atom-atom C, Na, H2, O2, Cl, dst adalah nol.

 

b.

Bilangan oksidasi ion sama dengan muatannya.

Contoh : biloks Na+ adalah +1, biloks OH- adalah -1, biloks O2- adalah -2, dst.

 

c.

Jumlah bilangan oksidasi atom-atom dalam senyawa = 0.

Contoh : jumlah biloks CaCO3 = 0, jumlah biloks H2SO4 = 0, dst.

  1. Bilangan oksidasi unsur golongan IA dalam senyawa adalah +1 dan unsur golongan IIA adalah +2.

Contoh : biloks K dalam K2SO4 adalah +1, biloks Mg dalam MgCO3 adalah +2, dst.

  1. Bilangan oksidasi unsur golongan VIIA pada senyawa biner dengan logam adalah -1.

Contoh : biloks Cl dalam FeCl3 adalah -1.

  1. Bilangan oksidasi oksigen dalam ssenyawanya adalah -2, kecuali OF2, biloks O adalah +2 dan pada peroksida biloks O adalah -1.

Contoh : 

biloks O dalam H2O, CaCO3 adalah -2.

biloks O dalam H2O2 adalah -1.

C. PENGGOLONGAN SENYAWA

  1. Berdasar asalnya, senyawa dibedakan menjadi senyawa anorganik (berasal dari benda mati), dan senyawa organik (berasal dari makhluk hidup).
  2. Berdasar jenis atom penyusunnya, senyawa dibedakan menjadi senyawa biner (tersusun dari 2 jenis atom) dan senyawa poliatomik (tersusun lebih dari 2 jenis atom).
  3. Berdasar tata nama, senyawa dibedakan menjadi senyawa oksida, senyawa asam, senyawa basa, senyawa garam.





Beri Komentar

wa