Keanekaragaman Hayati | Biologi Kelas X
Setelah sebelumnya mempelajari tentang ruang lingkup Biologi, maka sekarang saatnya untuk mengetahui apa saja keanekaragaman organisme atau variasi dari makhluk hidup melalui mata pelajaran keanekaragaman hayati.
-
Tingkat keanekaragaman hayati
Terdapat tiga tingkat keanekaragaman hayati, yaitu :
1. Tingkat gen
Perbedaan susunan gen akan menyebabkan perbedaan penampakan baik satu sifat atau secara keseluruhan. Perbedaan tersebut akan menghasilkan variasi pada suatu species. Hal ini disebabkan adanya keanekaragaman gen atau struktur gen pada setiap organisme.
Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukan dengan adanya variasi dalam satu jenis (species). Misalnya :
- Variasi jenis kelapa : kelapa gading, kelapa hijau, kelapa kopyor
- Variasi jenis padi : IR, PB, rojolele, Sedani, Barito, Delangu, Bumiayu dan sebagainya
- Variasi jenis anjing : anjing bulldog, Doberman, collie, herder, anjing kampung, dan sebagainya
- Variasi jenis bunga mawar : Rosa gallica, Rosa damascene, Rosa canina
- Allium ascoli (bawang merah), Allium sativum (bawang putih), Allium fistuloum (locang)
2. Tingkat jenis
Keanekaragaman hayati tingkat jenis menunjukan keanekaragaman atau variasi yang terdapat pada berbagai jenis atau spesies makhluk hidup dalam genus yang sama atau familia yang sama. Pada berbagai spesies tersebut terdapat perbedaan-perbedaan sifat.
Contoh :
- famili Fellidae : kucing, harimau, singa
- famili Palmae : kelapa, aren, palem, siwalan, lontar
- famili Papilionaceae : kacang tanah, kacang buncis, kacang panjang, kacang kapri
- familia gramineae : rumput teki, padi, jagung
- genus Ipomoea : ketela rambat (Ipomoea batatas) dan kangkungan (ipomoea crassicaulis)
- genus ficus : pohon beringin (Ficus Benjamina) dan pohon Preh (Ficus ribes)
3. Tingkat ekosistem
Keanekaragaman tingkat ekosistem merupakan keanekaragaman yang cakupannya paling luas. Contohnya tundra dengan savana.
B. Keanekaragaman hayati Indonesia
Keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan penyebarannya (biogeografi). Indonesia merupakan Negara yang amat kaya dengan flora dan fauna yang tersebar di seluruh kepulauannya. Persebaran makhluk hidup yang berbeda ini dapat ditentukan oleh geografis, seperti ketinggian, garis lintang, dan keadaan iklim, misalnya curah hujan, suhu, dan radiasi cahaya. Berdasarkan fauna dan floranya, geografi dapat dibagi menjadi dua, yaitu persebaran hewan dan persebaran tumbuhan.
Beragam tumbuhan, hewan, jamur, bakteri, dan jasad renik lain banyak terdapat di Indonesia. Sekitar 40.000 jenis tumbuhan, 350.000 jenis hewan, 5.000 jenis jamur, dan 1.500 jenis Monera berada di Indonesia.
Bahkan banyak jenis makhluk hidup yang merupakan makhluk hidup endemik atau hanya ditemukan di suatu daerah saja. Misalnya, komodo (varanus komodoensis) di Pulau Komodo; burung cendrawasih (Paradisiae sp), walabi (Macropus agilis), kadal berjumbai (Chlamydosaurus kingii), dan kanguru pohon (Dendrolagus inustus) di Papua; bekantan (nasalis larvatus) di Kalimantan; harimau Sumatera (Panthera tigris) dan siamang (Hylobates sp.) di Sumatra; macan tutul jawa (Panthera pardus) di Jawa; serta anoa (Bubalus depressicornis) dan maleo (macrocephalon maleo) di Sulawesi.
Penyebaran hewan (zoogeografi)
Penyebaran hewan di bumi menurut Alfred Russell Wallace dapat dikelompokan menjadi 6 daerah, yaitu sebagai berikut.
- Paleartik meliputi daerah Asia Utara dan Eropa, hewan yang khas adalah beruang eropa, bison dan rusa kutub.
- Ethiopia meliputi daerah Afrika, Arab, Madagaskar, hewan yang khas, seperti zebra, jerapah, gajah, dan gorilla.
- Oriental meliputi daerah Asia Selatan dan Indonesia bagian barat, hewan yang khas adalah harimau, gajah, tapir, dan kerbau.
- Australia meliputi daerah Australia, New Zealand dan Indonesia bagian timur. Hewan yang khas meliputi hewan yang berkantung, seperti kanguru.
- Neortik meliputi daerah Amerika Utara, hewan yang khas meliputi, binatang pengerat besar, yaitu berang-berang.
- Neotropik meliputi daerah Amerika Tengah dan Amerika Selatan, hewan yang khas meliputi kera dan tapir.