Dinamika Hidrosfer | Geografi Kelas X - Latiseducation

Dinamika Hidrosfer | Geografi Kelas X

Konsep Pelajaran 5.3K views

Pada materi kali ini, kita akan membahas tentang pengertian siklus hidrologi dan segal hal yang terkait dengan perairan yang ada di muka bumi.

Sahabat Latis, tahukah kamu apa yang dimaksud dengan dinamika hidrosfer?

Hidrosfer merupakan lapisan air yang tersebar di muka bumi. Adapun ilmu yang mempelajari tentang hidrosfer ini disebut dengan hidrologi.

Lalu, apa saja hal yang terkait dengan dinamika hidrosfer?

Dinamika Hidrosfer

Pada materi kali ini, kita akan mempelajari tentang pengertian hidrosfer, unsur-unsur utama siklus hidrologi, identifikasi jenis-jenis perairan, daerah aliran sungai, potensi air permukaan dan air tanah, pantai dan pesisir laut, pembagian laut, dan tekanan air laut.

A. Pengertian Hidrosfer

Hidrosfer berasal dari kata “hydro” dan “sphaira”. Kedua kata tersebut berarti lapisan air.

Jika diartikan secara menyeluruh berdasarkan ilmu Geografi, hidrosfer didefinisikan sebagai lapisan air yang mengelilingi bumi.

Lapisan air tersebut dapat berupa sungai, rawa, danau, hujan, air tanah, gletser, samudera, dan laut.

Dinamika Hidrosfer

B. Identifikasi Unsur-Unsur Utama Siklus Hidrologi

Identifikasi unsur-unsur utama siklus hidrologi meliputi siklus kecil, siklus sedang, dan siklus panjang.

1. Siklus Kecil

Siklus kecil terjadi karena pemanasan matahari yang membuat air laut menguap dan berkumpul menjadi awan.

Kondensasi yang terjadi pada titik tertentu membuat volume semakin bertambah. Pada akhirnya jatuh menjadi air hujan dan kembali ke laut.

2. Siklus Sedang

Sama seperti siklus kecil, air laut juga mengalami proses kondensasi. Namun sebelum kembali ke laut, air hujan tersebut terserap oleh tanah dan mengaliri selokan, sungai, danau, dan pada akhirnya kembali ke laut.

3. Siklus Panjang

Pada siklus ini, air mengalami proses penguapan, lalu turun menjadi hujan. Pada akhirnya membeku karena terbawa angin. Setelah mencair dalam waktu tertentu, air hujan tersebut bermuara kembali ke laut.

Secara singkat, siklus air terjadi dalam beberapa proses yaitu evaporasi (penguapan), transpirasi (pelepasan uap), evapotranspirasi (proses penguapan dan pelepasan uap terjadi secara bersama-sama), kondensasi (perubahan wujud), adveksi (transportasi air), presipitasi (turun hujan), run off (pergerakan air), dan infiltrasi (pergerakan air menuju ke dalam tanah).

C. Identifikasi Jenis-Jenis Perairan

Identifikasi berbagai jenis perairan meliputi sungai, danau, dan rawa.

1. Sungai

Terdapat beberapa pola sungai di Indonesia yaitu sungai hujan, sungai lumpur, sungai berarus pendek, dan sungai berarus panjang.

Jenis-jenis Sungai

Jenis-jenis sungai dikelompokkan berdasarkan sumber airnya yaitu sungai gletser, sungai hujan, dan sungai campuran.

Keseimbangan Aliran Sungai

Keseimbangan aliran sungai terbagi atas sungai episodik dan sungai periodik.

Sungai episodik merupakan sungai yang terus-menerus mengalir tanpa mengenal adanya musim. Sedangkan sungai periodik merupakan sungai yang mengalir karena adanya musim hujan.

Lapisan Batuan Sungai

Sungai juga dibedakan atas lapisan batuan yang terdapat padanya yaitu sungai miring (konsekuen), tegak lurus (subsekuen), berlawanan (obsekuen), berubah arah (reserved), dan batuan yang terkikis (epirogenesa).

Kenapa Sungai Dapat Mengalir?

Sungai bisa mengalir dan meneruskan sumber air karena adanya kecepatan, penyusutan aliran, berkurangnya debit air, berhentinya aliran air, dan adanya penghalang aliran atau terjadinya pengendapan.

2. Danau

Danau merupakan cekungan yang berisi air yang terjadi karena faktor alam atau sengaja dibentuk oleh manusia itu sendiri.

Jenis-jenis Danau

Danau dikelompokkan berdasarkan proses terbentuknya. Beberapa jenis danau tersebut adalah danau vulkanik, danau tektonik, tektovulkanik, danau karst, danau glasial, danau bendungan, dan danau buatan.

Danau juga mengalami kerusakan dengan berbagai penyebab seperti erosi, endapan, kerusakan tanggul, dan lainnya.

Manfaat Danau

Danau memiliki beragam manfaat bagi kehidupan. Beberapa di antaranya adalah sebagai persedian air, solusi pengatur air agar tidak terjadi banjir, objek pariwisata, sarana olahraga, sumber pembangkit listrik tenaga air, dan budidaya ikan air tawar.

3. Rawa

Rawa merupakan tanah yang digenangi air yang disebabkan oleh rendahnya sistem drainase atau penyerapan air.

Jenis-jenis rawa terbagi atas rawa pasang surut dan rawa tergenang.

Dinamika Hidrosfer

D. Daerah Aliran Sungai (DAS)

Sahabat Latis, apa yang disebut dengan daerah aliran sungai? Daerah aliran sungai adalah wilayah yang menampung air hujan menuju wilayah air sungai.

Beberapa faktor yang mempengaruhi daerah aliran sungai yaitu jenis batuan, iklim, volume air, dan tekanan air sungai.

Baca juga: https://www.gurulesprivate.co.id/

E. Potensi Air Permukaan dan Air Tanah

Potensi air permukaan dan air tanah meliputi jenis-jenis air tanah, penjelasan tentang pemanfaatan air tanah, dan cara melestarikan air tanah.

1. Jenis-jenis Air Tanah

Air tanah berasal dari air laut, air hujan, dan juvenil (air magma).

• Air laut berasal dari daerah pantai yang berpeluang membuat tanah menjadi asin.

• Air hujan adalah air tanah yang berasal dari air hujan (vados) dan tritium yang merupakan unsur di atmosfer.

• Juvenil atau magma berasal dari kulit bumi yang mengandung hidrogen dan oksigen.

2. Pemanfaatan Air Tanah

Air tanah merupakan siklus hidrologi yang menyediakan kebutuhan bagi makhluk hidup dan membasahi tanah.

3. Bagaimana Cara Melestarikan Tanah?

Terdapat lima langkah untuk melestarikan tanah, di antaranya adalah sebagai berikut.

• Mengurangi penggunaan air tanah secara berlebihan untuk keperluan produksi.

• Mencegah terjadinya kepadatan penduduk.

• Penghijauan secara maksimal agar tidak menyebabkan ketimpangan tata air.

• Membangun sumur resapan bagi pemukiman padat penduduk.

• Menghindari kontaminasi air limbah.

F. Pantai dan Pesisir Laut

Dalam hal ini kita akan membahas tentang pantai, pesisir, perairan samudera, teluk, dan selat.

• Pantai merupakan bagian daratan yang berbatasan dengan kikisan air laut, pasang surut, dan pengendapan.

• Pesisir adalah daratan dari bagian tepi laut yang tergenang ketika terjadinya pasang surut.

• Perairan samudera merupakan sekumpulan dari perairan air laut. Seperti halnya Laut Cina Selatan, Laut Jepang, dan Samudra Pasifik.

• Teluk adalah perairan laut yang menjorok ke daratan. Beberapa contohnya adalah Teluk Meksiko, Teluk Benggala, Teluk India, Teluk Pacitan, dan lainnya.

• Selat merupakan perairan yang diapit oleh dua pulau seperti Selat Malaka, Selat Karimata, Selat Sunda, dan Selat Bali.

G. Pembagian Laut

Sahabat Latis, pembagian laut dikelompokkan berdasarkan letaknya, sebab terjadinya, dan kedalamannya.

1. Pembagian Laut Menurut Letaknya

Pembagian laut berdasarkan letaknya terbagi atas laut pedalaman, laut tepi, dan laut pertengahan.

Laut Pedalaman

Laut pedalaman merupakan laut yang terletak di tengah benua dan dikelilingi oleh daratan. Contohnya adalah Laut Baltik, Laut Hitam, dan Laut Kaspi.

Laut Tepi

Laut tepi merupakan laut yang terpisah dari samudera atau terletak di pinggiran benua. Contohnya adalah Laut Utara, Laut Jepang, dan Laut Cina Selatan.

Laut Pertengahan

Laut pertengahan merupakan laut yang diapit oleh dua benua. Contohnya adalah Laut Karibia, Laut Tengah, dan Laut Es Utara.

2. Pembagian Laut Berdasarkan Proses Terjadinya

Pembagian laut berdasarkan proses terjadinya dibedakan atas laut transgresi, laut ingresi, dan laut regresi.

Laut Transgresi

Laut transgresi atau laut genangan terbentuk karena air yang menggenangi bagian daratan yang lebih rendah. Contohnya adalah Laut Timor, Laut Arafura, dan Laut Jawa.

Laut Ingresi

Laut ingresi adalah laut yang terbentuk karena pergerakan dasar laut yang semakin menurun. Contohnya adalah Laut Banda, Laut Sulawesi, dan Laut Flores.

Laut Regresi

Laut regresi merupakan laut yang terbentuk karena adanya penurunan permukaan laut meskipun daratannya tidak terjadi pergeseran. Contohnya adalah Dangkalan Sahul dan Dangkalan Sunda.

3. Pembagian Laut Berdasarkan Kedalamannya

Pembagian laut berdasarkan kedalamannya terbagi atas zona litoral, epineritik, neritik, batial, dan abisal.

• Zona Litoral; bagian laut yang cekung, terletak antara pasang surut dan pasang naik.

• Zona Epineritik; terletak pada garis-garis surut.

• Zona Neritik; terletak di kedalaman 50-200 meter.

• Zona Batial; terletak di kedalaman 200-2.000 meter.

• Zona Abisal; terletak di kedalaman lebih dari 2.000 meter.

Gimana Sahabat Latis, udah mulai paham kan dengan materi Dinamika Hidrosfer?

Supaya kamu makin paham dengan materi lainnya, bisa jawab PR dan tugas di sekolah dengan mudah dan prestasi kamu meningkat tajam, kamu bisa coba ikutan les privat Latiseducation lho!

Gurunya berprestasi dan biayanya juga hemat. Bisa online dan tatap muka juga. Fleksibel kan? Untuk info lebih lanjut, kamu bisa hubungi Latiseducation di line chat 085810779967.

Sampai ketemu di kelas!

Referensi:

Soegimo, Dibyo, Ruswanto. 2009. Geografi SMA/MA Kelas X. Mevi Caraka: Jakarta.

les privat

 



Beri Komentar

wa