Halo Sahabat Latis, kemarin kita sudah belajar mengenai materi teks negosiasi ya.
Mulai dari pengertiannya, struktur, hingga jenis-jenis teks negosiasi.
Nah, hari ini kita akan belajar contoh teks negosiasi agar teman-teman semua semakin paham dengan contoh-contoh di bawah ini.
Kita bahas materi selengkapnya bersama-sama ya! Simak penjelasan artikel ini sampai habis.
Contoh Teks Negosiasi
Contoh 1
Negosiasi di Sekolah
Kamis pagi setelah pelajaran olahraga, Bu Mia, guru Kimia, masuk ke kelas X MIPA tepat waktu.
Tidak seperti biasanya, hari itu anak-anak belum selesai berganti pakaian karena mereka baru saja mengikuti ujian lari mengelilingi stadion.
Sebenarnya, hari itu Bu Mia akan memberikan ulangan, tetapi beberapa siswa yang napasnya masih memburu dengan keringat bercucuran, mengajukan usul pada Dani.
“Dan ... minta Bu Mia menunda ulangan, dong. Capek, nih,” kata Ali.
“Waduh, aku gak berani,” jawab Dani
Baca juga: Teks Negosiasi: Pengertian, Struktur, Jenis, dan Contohnya
“Lia saja suruh bilang. Dia kan ketua kelas, ” sambung Dani.
“Baiklah, aku akan coba bilang ke Bu Mia. Doakan berhasil,” kata Lia.
“Beres. Kamu, kan, ketua kelas.”
Dengan santun, Lia menghadap Bu Lia yang wajahnya tampak kaku melihat murid-muridnya belum juga siap mengikuti pelajaran.
“Maaf, Bu. Boleh Lia berbicara sebentar?” tanya Lia sambil duduk.
“Iya. Ada apa?”
“Begini, Bu, saya mewakili teman-teman ingin meminta maaf karena teman-teman belum selesai ganti baju. “
“Biasanya, kan tidak terlambat seperti ini?” tanya Bu Mia.
Baca juga: Yuk, Ikutan Les Privat SMP Sekarang!
“Iya, Bu. Sekali lagi maafkan kami. Kami kelelahan, Bu. Tadi baru saja ujian lari mengelilingi stadion dua kali.”
“Oh, kenapa tidak bilang tadi? Kalian sudah minum?” Suara Bu Mia berubah ramah setelah tahu penyebab Lia dan kawan-kawannya terlambat ganti baju.
“Belum sempat, Bu. Kami takut ketinggalan ulangan,” jawab Lia tetap dengan sopan.
“Kalau boleh, kami minta waktu sepuluh menit untuk minum dan ganti baju, Bu. Biar badan kami segar.”
“Ya, sudah. Kalian istirahat 15 menit. Ulangannya minggu depan saja. Nanti kita latihan soal saja,” jawab Bu Lia, mengagetkan Mia dan teman-teman.
“Makasih, Bu,” kata Lia.
“Eit ... tapi ingat. Kalian harus tertib. Tidak boleh gaduh dan mengganggu kelas lain dan masuk kelas lagi tepat pukul 09.00 WIB.”
“Iya, Bu. Terima kasih.”
Baca juga: Serba-serbi Tentang Les Privat Jakarta
Teman-teman Lia yang sejak tadi menyimak pembicaraan Lia dan Bu Mia bertepuk tangan gembira mendengar keputusan Bu Mia tersebut.
Dari sini bisa kita tarik kesimpulan bahwa sebenarnya dalam bernegosiasi ada yang namanya alasan dan tujuan.
Di dalam teks negosiasi di atas, alasan para siswa sangat jelas bahwa mereka masih sangat kelelahan dan tujuannya pun juga jelas yaitu meminta untuk diberi waktu istirahat sebentar.
Dengan bernegosiasi menggunakan bahasa yang santun, lugas, dan jelas, tujuan akan tercapai bahkan bisa mendapatkan keuntungan yang tidak diperhitungkan sebelumnya.
Semuanya hanya soal cara penuturannya saja, Sahabat Latis bisa belajar dari contoh teks negosiasi dia dalam artikel ini ya.
Contoh 2
HP Baru
Sebenarnya Ratih sudah lama menginginkannya, ia ingin sekali memiliki hp baru. Beberapa kali ia membujuk ayahnya agar dibelikan HP.
Tetapi selalu gagal meminta langsung pada ayahnya, Rani pun minta bantuan ibu. Tetapi, tetap saja usaha itu gagal.
Minggu lalu, Ratih benar-benar berusaha meyakinkan ayahnya betapa ia sangat membutuhkan HP.
“Yah, Rani benar-benar perlu HP. Belikan, ya, Yah?” tanya Rani pada ayahnya.
“Ayah belum punya cukup uang untuk membeli HP, Ran. Lagipula ‘kan sudah ada telepon rumah,” kata ayah sambil meletakkan koran ke atas meja.
“Tapi, Yah ... semua teman Rani punya HP. Mereka dapat dengan mudah menelepon orang tuanya saat terpaksa pulang telat.”
Baca juga: Les SBMPTN
“Lah, kalau begitu kamu jangan pulang telat,” kata Ayah lagi.
Rani hampir saja menangis.
“Bukan cuma itu, Yah ... Ratih iri sama teman-teman yang bisa dengan mudah mengunduh materi pembelajaran, mengirim tugas, bahkan berdiskusi untuk mengerjakan tugas-tugas tanpa harus keluar rumah,” kata Rani dengan kalimat yang runtut dan jelas.
Kalimat yang sudah beberapa hari ia rancang untuk merayu ayahnya.
Mendengar penjelasan Rani, Ayah melepas kacamatanya dan menatap Rani dengan lembut.
“Sebegitu pentingkah HP itu bagimu, Nak?”
Rani hampir saja melonjak kegirangan mendengar reaksi ayahnya.
“Iya, Yah. Apalagi guru-guru sering menugaskan kami untuk mengirim tugas ke grup Facebook atau mengunggah tugas di blog. Kalau Rani punya HP kan enak, bisa buat diskusi bareng teman-teman sekaligus dapat mengakses internet melalui HP.”
Baca juga: Determinan Matriks 4 x 4
“Hm ... Ayah akan membelikan HP untuk Rani, asal …, ” Ayah seakan sengaja menggoda Rani.
“Asal apa, Yah?” tanya Rani tak sabar.
“Asal Rani rajin belajar dan berjanji akan menggunakan HP itu untuk hal-hal yang positif.”
“Rani janji, Yah. Makasih, ya, Ayah,” janji Rani sambil memeluk ayahnya.
Dengan komunikasi yang baik dan cara bernegosiasi tidak asal-asalan, kalian bisa mendapatkan sesuatu dengan cara yang lebih sopan dan baik.
Contoh 3
Kontrak Pemain Sepak Bola
Manajer: "Perkenalkan, saya Baskoro. Saya manajer dari klub Cibubur United."
Resnu: "Oh,ya! Ada keperluan apa ya Pak Baskoro?"
Manajer: "Begini, klub saya kebetulan sedang membutuhkan pemain sayap kanan yang memiliki kecepatan dan kelincahan. Jadi, saya bermaksud mengajak Anda bergabung dengan klub saya. Saya berani bayar tinggi jika Anda mau bergabung di klub kami."
Resnu:"Oh, begitu. Memang saya akan digaji berapa per bulan dan per tahun?"
Manajer: "Saya akan menggaji Anda sebesar Rp. 15.000.000,00 per bulan dan Rp 250.000.000,00 per tahun.
Resnu: "Kalau sebanyak itu, masih kurang karena tidak sebanding dengan kebutuhan sehari-hari, seperti sepatu bola pelindung, dan lain-lain.
Baca juga: 3 Contoh Soal Determinan Matriks
Manajer: "Oh tenang saja. Semua fasilitas untuk bermain bola sudah kami tanggung. Jadi, gaji tersebut bersih."
Resnu: "Tidak bisa. Tidak sebanding dengan skill yang saya miliki. Jika gajinya naik hingga Rp 25.000.000 per bulan dan Rp. 350.000.000 per tahun, dengan senang hati saya menerimanya. Saya juga akan bermain dengan sungguh-sungguh.
Manajer: "Baiklah, saya naikkan hingga Rp. 25.000.000,00 per bulan dan Rp. 350.000.000,00 per tahun dengan syarat, kami tidak memfasilitasi perlengkapan bermain Anda. Bagaimana?
Resnu: "Oke, saya setuju. Kapan kita bisa bertemu untuk membicarakan kontrak lebih detail?"
Manajer: "Secepatnya. Nanti kami segera hubungi Anda lagi. Terima kasih bung Resnu."
Contoh 4
Contoh Teks Negosiasi Peminjaman Uang
Orientasi
Pegawai bank: “Selamat pagi, bu.”
Nasabah: “Pagi, mbak.”
Pengajuan
Pegawai bank: “Ada yang bisa saya bantu?”
Nasabah: “Saya ingin mengajukan peminjaman uang untuk kebutuhan usaha. Apakah bisa?”
Pegawai bank: “Bisa, bu.”
Penawaran
Pegawai bank: “Di bank kami ada dua jenis peminjaman uang.”
Nasabah: “Dua-duanya sama-sama bagus, mbak?”
Pegawai bank: “Iya, bu, sama-sama bagus. Kalau yang A uang yang dapat dipinjam sebesar 5 juta. Sedangkan yang B, uang yang dapat dipinjam 10 juta.”
Nasabah: “Kalau yang A, syarat-syarat yang dibutuhkan apa saja?”
Baca juga: Contoh Judul Buku Fiksi Indonesia Terbaik untuk Dibaca
Pegawai bank: “Hanya BPKB kendaraan bermotor saja, bu dan bunganya sebesar 2,5%.”
Nasabah: “Untuk jaminannya, apakah bisa selain BPKB kendaraan bermotor?
Pegawai bank:”Belum bisa, bu.”
Nasabah: “Batas waktu cicilannya berapa bulan?”
Pegawai bank: “Untuk batas cicilannya selama 5 bulan.”
Nasabah: “Terima kasih atas informasinya, mbak. Mungkin lain waktu saya baru bisa meminjam uang.”
Persetujuan
Pegawai bank: “Apa ibu sudah benar-benar yakin?”
Nasabah: “Saya sudah yakin, mbak.”
Penutup
Pegawai bank: “Terima kasih atas kehadirannya, bu. Sampai jumpa kembali.”
Nasabah: “Baik, mbak. Sekali lagi saya terima kasih.”
Contoh 5
Contoh Negosiasi Ganti Rugi
Orientasi
Andi: “Kamu yang memecahkan HP aku?”
Agus: “Iya, maaf, tadi pas pinjam tidak sengaja terjatuh.”
Pengajuan
Andi: “Kaca LCD kayanya kena nih, pasti mahal.”
Agus: “Kalau mahal berarti aku tidak bisa menggantinya.”
Penawaran
Andi: “Bagaimana ya? Kalau tidak diganti aku takut diomelin orang tuaku.”
Agus: “Kalau aku ganti pasti butuh waktu lama karena aku harus menabung dulu.”
Andi: (menelpon orang tua)
Andi: “Tadi aku menelpon orang tuaku katanya tidak usah diganti tidak apa-apa.”
Persetujuan
Agus: “Alhamdulillah. Sekali lagi aku minta maaf ya.”
Andi: “Iya, tidak apa-apa.”
Penutup
Agus: “lain kali aku pasti lebih berhati-hati dan kalau nanti aku sudah punya uang, aku traktir kamu makan apapun yang kamu mau deh, tapi tunggu aku menabung dulu ya.”
Andi: “Hehe, oke siap! Aku tunggu, lho.”
Semoga mudah dipahami!
Baca juga: Bimbel Terbaik
Kalau kalian masih kebingungan, yuk coba trial gratis les privat berkualitas dengan Latis Education yang bisa menjadi solusi kamu.
Kamu juga bisa mencari banyak informasi terkait materi pelajaran lainnya di website kami https://latiseducation.com/blog.
Untuk teman-teman yang berminat dengan kualitas yang sudah terjamin 100% oke, hubungi kami di nomor 6285810779967
Atau Jika kamu ingin langsung bertanya terkait les privat Jakarta, kunjungi kami di alamat berikut ini:
Ocean Terrace E1 Jalan Tole Iskandar, Tirtajaya, Kec. Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat, 16412
Sampai jumpa di pertemuan pertama nanti, ya!
Referensi:
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-teks-negosiasi/
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6370093/kumpulan-contoh-teks-negosiasi-yang-bisa-dipakai-sehari-hari