Halo sahabat Latiseducation!
Contoh majas metafora merupakan salah satu bentuk majas dalam retorika yang sering digunakan dalam sastra, pidato, dan tulisan lainnya. Metafora adalah suatu gaya bahasa yang menghubungkan dua hal yang berbeda secara tidak langsung, tanpa menggunakan kata "seperti" atau "bagai". Dalam metafora, satu objek atau konsep digambarkan sebagai sesuatu yang lain untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam atau pembandingan yang lebih kuat.
Baca juga: les simak ui
Pengertian Majas Metafora
Sumber: Freepik
Dalam kekayaan bahasa, metafora adalah salah satu majas yang sering digunakan untuk memberikan gambaran atau makna yang lebih dalam melalui perbandingan atau asosiasi antara dua hal yang berbeda. Metafora memberikan warna dan kekayaan pada teks dengan menggunakan kata-kata yang bukan secara harfiah mewakili objek atau konsep yang dimaksud, namun menempatkan pembaca dalam persepsi baru yang seringkali lebih kaya dan kompleks.
Jenis Majas Metafora
Sumber: Freepik
- Metafora Eksplisit
Metafora eksplisit, atau sering disebut juga metafora dalam konteks, adalah penggunaan metafora yang jelas dan langsung. Dalam metafora ini, kata-kata yang digunakan dengan sengaja untuk membandingkan dua hal yang berbeda dengan menyatakan bahwa satu hal adalah yang lain. Contohnya, "dia adalah singa di medan perang," di mana seseorang tidak secara harfiah adalah seekor singa, tetapi diibaratkan sebagai sangat berani atau kuat.
- Metafora Implisit
Berbeda dengan metafora eksplisit, metafora implisit adalah jenis metafora yang tidak langsung. Ini terjadi ketika perbandingan tidak secara eksplisit dinyatakan, tetapi tersirat melalui pemilihan kata atau kalimat yang mengundang pembaca untuk membuat asosiasi antara objek yang dijelaskan dengan objek lainnya. Contohnya, "kehidupan adalah perjalanan," di mana tidak secara langsung dikatakan bahwa kehidupan adalah seperti perjalanan, tetapi pembaca mengambil makna itu dari konteks kalimat tersebut.
- Metafora Lama atau Usang
Metafora lama atau usang adalah metafora yang telah menjadi umum atau terlalu sering digunakan sehingga kehilangan kesan kebaruan atau kejelasannya. Meskipun pada awalnya metafora tersebut mungkin membawa makna atau gambaran yang kuat, penggunaannya yang berulang kali oleh penulis atau pembicara dapat menyebabkan metafora tersebut kehilangan ketajamannya. Contohnya, "matahari terbit" untuk menyatakan awal atau permulaan, mungkin terasa usang karena sudah terlalu sering digunakan.
Baca juga: bimbel simak ui
Contoh Majas Metafora dalam Karya Sastra
Sumber: Freepik
Dalam dunia sastra, penggunaan majas atau gaya bahasa memiliki peran yang sangat penting dalam menghidupkan karya sastra. Salah satu majas yang sering digunakan adalah metafora. Metafora adalah suatu gaya bahasa yang membandingkan dua hal yang berbeda, namun memiliki kesamaan atau hubungan tertentu tanpa menggunakan kata "seperti" atau "bagai". Dengan kata lain, metafora memberikan makna baru pada suatu objek atau konsep dengan membandingkannya dengan objek atau konsep lain yang memiliki karakteristik serupa.
Dalam karya sastra, metafora digunakan untuk mengekspresikan ide, emosi, atau konsep dengan cara yang lebih kreatif dan gamblang.
Berikut adalah beberapa contoh metafora dalam karya sastra:
"Hidup adalah panggung, dan kita semua pemain." (William Shakespeare, "As You Like It") - Dalam kalimat ini, hidup dibandingkan dengan sebuah panggung, sedangkan manusia diibaratkan sebagai pemain di atas panggung. Metafora ini menggambarkan bahwa hidup adalah suatu pertunjukan di mana setiap individu memiliki peran yang harus dimainkan.
"Cahaya bulan adalah gugusan mutiara di langit malam."
- Dalam kalimat ini, cahaya bulan dibandingkan dengan gugusan mutiara. Metafora ini memberikan gambaran tentang keindahan dan kilauan cahaya bulan yang mirip dengan gemerlap mutiara di langit malam.
"Wajahnya adalah lukisan yang penuh dengan senyuman."
- Dalam kalimat ini, wajah seseorang dibandingkan dengan sebuah lukisan. Metafora ini menggambarkan ekspresi wajah yang begitu indah dan menggugah perasaan seperti lukisan seni yang mempesona.
"Hatinya adalah lautan yang dalam, penuh dengan misteri."
- Dalam kalimat ini, hati seseorang dibandingkan dengan lautan. Metafora ini menciptakan gambaran tentang kedalaman emosi dan kompleksitas perasaan dalam hati seseorang, mirip dengan kedalaman dan misteri yang terdapat dalam lautan
"Cinta adalah api yang membara di dalam dada."
- Dalam kalimat ini, cinta dibandingkan dengan api. Metafora ini menggambarkan intensitas dan kehangatan perasaan cinta yang dapat membakar dan menghanguskan, seperti api yang membara.
Dalam contoh-contoh di atas, metafora digunakan untuk menciptakan gambaran yang kuat dan menggugah imajinasi pembaca. Dengan membandingkan objek atau konsep yang abstrak dengan objek atau konsep yang lebih konkret, metafora memberikan dimensi baru pada pengalaman membaca dan memperkaya pemahaman akan makna di balik kata-kata. Kesemuanya itu membuat pengalaman membaca menjadi lebih berwarna dan mendalam.
Baca juga: karantina simak ui
Perbedaan antara Metafora dan Simili
Sumber: Freepik
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali menggunakan bahasa figuratif untuk mengungkapkan ide, emosi, atau konsep dengan lebih mendalam dan warna-warni. Metafora dan simili adalah dua alat figuratif yang paling umum digunakan dalam bahasa. Meskipun keduanya sering digunakan untuk tujuan yang serupa, mereka memiliki perbedaan penting dalam bagaimana mereka menyampaikan pemikiran atau perbandingan. Mari kita bahas perbedaan antara keduanya.
1. Metafora
Metafora adalah suatu gaya bahasa di mana suatu objek atau konsep digambarkan sebagai objek atau konsep lain, meskipun keduanya tidak memiliki hubungan langsung. Dalam metafora, satu hal "disamakan" dengan yang lainnya.
Contoh:
"Hidup adalah panggung." Dalam contoh ini, kehidupan diibaratkan sebagai panggung, tanpa menggunakan kata 'seperti' atau 'bagai'. Ini menyampaikan bahwa kehidupan memiliki unsur drama dan peran seperti panggung.
"Dia adalah matahari dalam hidupku." Di sini, seseorang tidak secara harfiah matahari, tetapi digambarkan memiliki sifat-sifat seperti kehangatan dan kecerahan yang terkait dengan matahari.
2. Simili
Definisi: Simili, sering disebut perumpamaan, adalah gaya bahasa di mana suatu objek atau konsep dibandingkan dengan objek atau konsep lain dengan menggunakan kata-kata 'seperti' atau 'bagai'. Dalam simili, perbandingan biasanya lebih langsung.
Contoh:
"Dia kuat seperti seekor singa." Di sini, kekuatan seseorang dibandingkan dengan kekuatan seekor singa dengan menggunakan kata 'seperti'. Ini membuat perbandingan menjadi lebih eksplisit.
"Cinta seperti bunga yang mekar." Dalam contoh ini, cinta dibandingkan dengan bunga yang mekar, menunjukkan kesamaan antara kedua hal tersebut.
Perbedaan Utama
- Kedalaman Pembandingan
Metafora menciptakan hubungan langsung antara dua objek atau konsep, sedangkan simili menyampaikan perbandingan secara eksplisit dengan menggunakan kata-kata 'seperti' atau 'bagai'.
- Eksplisitas
Metafora sering kali lebih implisit dan memerlukan interpretasi yang lebih dalam, sementara simili lebih langsung dan mudah dipahami.
- Kata Penghubung
Simili selalu menggunakan kata penghubung seperti 'seperti' atau 'bagai', sementara metafora tidak memerlukannya.
- Keterlibatan Imajinasi
Metafora mendorong pendengar atau pembaca untuk menggunakan imajinasi mereka untuk memahami hubungan antara dua hal yang dibandingkan, sementara simili memberikan gambaran yang lebih jelas.
Dalam penggunaan bahasa figuratif, baik metafora maupun simili memiliki kekuatan dan daya tariknya sendiri. Memahami perbedaan antara keduanya dapat membantu kita menyampaikan pemikiran dan perasaan dengan lebih tepat dan berwarna.
Jadi, apa lagi yang ditunggu? Hubungi kami segera di line telepon (021) 77844897 atau kamu juga bisa menghubungi kami via 085810779967. Atau klik www.latiseducation.com untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
Sampai ketemu di Latis Education!
Referensi:
1. Kompas.com
2. Mojok.co