Monera | Biologi Kelas X
Ciri-ciri umum monera
Monera adalah kumpulan organisme yang memiliki ciri utama tidak bermembran inti (prokariotik). Monera terdiri dari tiga kelompok, yaitu : archaebacteria, eubacteria, dan cyanobacteria.
Archaebacteria
Dalam sistem klasifikasi pada sistem enam kingdom, Archaebacteria termasuk dalam satu kingdom tersendiri. Yang termasuk Archaebacteria, yaitu bakteri yang hidup di sumber air panas, di tempat berkadar garam tinggi, di tempat yang panas dan asam. Archaebacteria termasuk kelompok prokariotik. Pertama kali diidentifikasikan pada tahun 1977 oleh Carl Woese dan George Fox. Ada tiga kelompok dari Archaebacteria, yaitu methanogens, halophiles, dan thermophiles.
Ciri-ciri Archaebacteria
Archaebacteria memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Sel bersifat prokariotik.
- Lipid pada membran sel bercabang.
- Tidak memiliki mitokondria, retikulum endoplasma, badan golgi, dan lisosom.
- Habitat di lingkungan bersuhu tinggi, bersalinitas tinggi, dan asam.
- Berukuran 0,1 m sampai 15 m, dan beberapa ada yang berbentuk filamen dengan panjang 200 m.
- Dapat diwarnai dengan pewarnaan Gram.
Archaebacteria dikelompokkan berdasarkan habitatnya, yaitu:
- Halophiles, yaitu lingkungan yang berkadar garam tinggi.
- Methanogens, yaitu lingkungan yang memproduksi metana. Ini dapat ditemukan pada usus binatang.
- Thermophiles, yaitu lingkungan yang mempunyai suhu tinggi. Dalam contoh konkrit kalian dapat menemukan Archaebacteria di gletser, asap hitam, tanah rawa, kotoran, air laut, tanah dan saluran pencernaan makanan pada binatang seperti ruminansia, dan rayap.
Terdapat juga pada saluran pencernaan makanan pada manusia. Walaupun demikian, Archaebacteria biasanya tidak berbahaya bagi organisme lainnya dan tidak satu pun dikenal sebagai penyebab penyakit.
Klasifikasi Archaebacteria
Menurut Woese, Kandler dan Wheelis, 1990, Archaebacteria dibagi menjadi beberapa phylum, yaitu:
- Phylum Crenarchaeota
- Phylum Euryarchaeota
- Halobacteria
- Methanococci
- Methanophyri
- Archaeoglobi
- Thermococci
- Thermoplasmata
- Phylum Korarchaeota
- Phylum Nanoarchaeota
Eubacteria
Awalan Eu pada kata Eubacteria berarti sesungguhnya. Jadi, Eubacteria berarti bakteri yang sesungguhnya. Selanjutnya disebut bakteri saja atau bisa disebut dengan kuman atau basil.
Ciri-ciri Eubacteria
Eubacteria memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
- Bersel tunggal, prokariotik, tidak berklorofil.
- Bersifat heterotrof.
- Ukuran tubuh 1 - 5 mikron.
- Reproduksi vegetatif dengan membelah diri dan generatif dengan paraseksual.
- Adaptasi terhadap lingkungan buruk membentuk endospora.
Struktur Anatomi Eubacteria
Struktur selnya terdiri atas:
- Bagian sel sebagai penutup sel
- Kapsula: bagian paling luar berupa lendir berfungsi melindungi sel.
- Dinding sel: tersusun atas peptidoglikan yang merupakan polimer besar atau polisakarida.
- Membran plasma: bagian penutup paling dalam, mengandung enzim oksida atau enzim respirasi. Fungsinya sama dengan mitokondria pada sel eukariotik.
- Bagian sitoplasma
Sitoplasma berbentuk koloid mengandung butiran-butiran protein, glikogen, dan juga lemak. Sel bakteri tidak mengandung organel retikulum endoplasmik, badan golgi, mitokondria, lisosom, dan sentriol. Tetapi bakteri mengandung ribosom yang tersebar dalam sitoplasma. Bahan genetik berupa ADN atau kromosom di daerah sitoplasma tidak memiliki membran inti.
Klasifikasi Eubacteria
Bakteri dapat diklasifikasikan menurut beberapa cara:
- Berdasarkan cara mendapatkan makanannya
1) Bakteri heterotrof
Bakteri yang hidupnya tergantung pada organisme lain dalam hal pemenuhan zat
organik sebagai sumber karbon (C). Dibedakan menjadi 2, yaitu:
- Bakteri saprofit (saproba), hidup dari zat-zat organik yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup atau sampah.
- Bakteri parasit, hidup di dalam tubuh makhluk hidup atau bahan-bahan dari tubuh inangnya.
Dibedakan menjadi:
- Bakteri parasit fakultatif, dapat hidup sebagai saprofit.
- Bakteri parasit obligat, hanya mutlak sebagai parasit.
- Bakteri patogen, menyebabkan penyakit pada hewan dan manusia.
2) Bakteri autotrof
Bakteri yang mampu menyusun makanan sendiri dengan sumber karbon (C) yang berasal dari senyawa anorganik (CO2 atau karbonat). Dibedakan menjadi:
- Bakteri fotoautotrof, energi untuk sintesis berasal dari cahaya. Contoh bakteri ungu dan bakteri hijau.
- Bakteri kemoautotrof, energi untuk sintesis makanan berasal dari reaksi-reaksi kimia. Contoh: Nitrosococcus, Nitrobacter, dan Nitrosomonas.
- Berdasarkan kebutuhan oksigen pada waktu respirasi
1) Bakteri aerob → Bakteri yang memerlukan oksigen bebas dalam kehidupannya. Contoh:
Nitrosococcus dan Nitrosomonas.
2) Bakteri anaerob → Bakteri yang tidak membutuhkan oksigen bebas dalam kehidupannya. Contoh:
- a) Clostridium tetani (anaerob obligat)
- b) Escherichia coli (anaerob fakultatif)
- c) Salmonella (anaerob fakultatif)
- d) Shigella (anaerob fakultatif)
- Berdasarkan jumlah dan kedudukan flagela
1) Atrik: tidak mempunyai flagela.
2) Monotrik: mempunyai flagela pada satu ujungnya.
3) Lofotrik: mempunyai sejumlah flagel pada salah satu ujungnya.
4) Amfitrik: mempunyai sejumlah flagel pada kedua ujungnya.
5) Peritrik: mempunyai flagela pada semua permukaan tubuh.
- Berdasarkan bentuknya
1) Kokus (coccus) bentuk bulat seperti bola, dibedakan atas:
- a) Monococcus, tersusun satu-satu. Contoh: Monococcus gonorhoe.
- b) Diplococcus, bergandengan dua-dua. Contoh: Diplococcus pneumoniae.
- c) Tetracoccus, bergandengan empat-empat.
- d) Sarcina, bergerombol membentuk kubus.
- e) Staphylococcus, bergerombol membentuk buah anggur. Contoh: Staphylococcus aureus.
- f) Streptococcus, bergandengan membentuk rantai.
2) Basil (bacillus) bentuk batang (silinder), dibedakan atas:
- a) Diplobacillus, bergandengan dua-dua. Contoh: Salmonella typhosa.
- b) Streptobacillus, bergandengan membentuk rantai. Contoh: Azotobacter.
- c) Monobacillus, tunggal (satu-satu). Contoh: Eschericia coli
3) Spiral (spirillum) bentuk spiral (lengkung), dibedakan atas:
- a) Vibrio (bentuk koma), lengkung kurang dari setengah lingkaran. Contoh: Vibrio cholerae.
- b) Spiral, lengkung lebih dari setengah lingkaran. Contoh : Spirochaeta pallidum.
- berdasarkan teknik pengecatan
- bakteri gram positif (dinding sel peptidoglikan tebal, berwarna ungu)
- bacteria gram negative (dinding sel peptidoglikan tipis dan tertutup oleh sebuah lapisan lipopolisakarida, berwarna merah)