Halo, Sahabat Latiseducation!
Konjungsi temporal umumnya merupakan bagian dari mata pelajaran Bahasa Indonesia yang menjadi patokan dalam penyusunan sebuah kalimat. Seperti apakah bentuknya?
Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!
Baca juga: Greeting Card: Pengertian, Cara Membuat, Jenis, dan Contohnya
Apa Itu Kongjungsi Temporal?
Sumber: Freepik
Apakah kalian pernah mendengar kata konjungsi? Dalam setiap kegiatan menulis tentunya kalian akan sering menggunakan kata konjungsi atau kalimat penghubung dalam suatu paragraf. Dengan adanya konjungsi, setiap kalimat akan saling terhubung menjadi satu bacaan yang utuh.
Dapat kamu ketahui dalam pelajaran Bahasa Indonesia bagian materi konjungsi ini ada banyak macamnya, salah satunya yaitu ada konjungsi temporal. Apa itu konjungsi temporal? Konjungsi atau kata hubung yang berkaitan dengan waktu.
Pengertian Konjungsi
Konjungsi temporal adalah kata yang menghubungkan satu peristiwa dengan peristiwa lainnya, tujuannya agar saling berkaitan. Kalimat konjungsi temporal ini merupakan kalimat yang menjelaskan mengenai waktu, kejadian atau 2 hal peristiwa yang berbeda.
Kata hubung sendiri memiliki peran penting di dalam susunan kalimat, bisa menghubungkan kata dengan kata, atau frasa dengan frasa, bisa juga klausa dengan klausa, dan kalimat dengan kalimat, serta paragraf dengan paragraf.
Baca juga: les simak ui
Bagian kata atau kalimat konjungsi bisa digunakan setelah tanda titik , atau setelah tanda tanya, atau bisa juga setelah tanda seru. Selain itu, tergantung penggunaan makna dari katanya, konjungsi juga bisa diletakan di beberapa bagian, misalnya:
- Awal kalimat
- Tengah kalimat
- Awal paragraf
Tujuan Konjungsi Temporal
Pada umumnya, konjungsi temporal digunakan untuk beberapa hal, seperti:
- Menjelaskan mengenai suatu kejadian
- Membantu memahami maksud dari sebuah kalimat
- Agar mudah dibaca dan dipahami
- Memberikan kronologi suatu peristiwa secara runtut
Jenis konjungsi yang menjelaskan terkait kronologi sebuah peristiwa biasanya digunakan dalam artikel atau teks berita. Penggunaannya tentu tidak bisa asal-asalan, sebab dalam Bahasa Indonesia, penulisan dan pemilihan jenis konjungsi harus tepat.
Ciri-ciri Konjungsi Temporal
Sumber: Freepik
Konjungsi temporal memiliki ciri khas yang membedakan dengan konjungsi jenis lainnya, misalnya:
Baca juga: karantina simak ui
1. Fungsi bersifat Subjungtif
Menegaskan kemungkinan objektif di dalam suatu kalimat. Penggunaannya dalam suatu kalimat akan memiliki makna lengkap, koheren, dan lebih mudah dipahami oleh para pembaca.
2. Penempatan Fleksibel
Jenis konjungsi umumnya bisa ditempati di mana saja, baik di awal maupun sampai akhir kalimat. Sehingga penempatan pemilihan pada kalimat konjungsi sesuai dengan makna dari kalimat yang disusun.
3. bertindak sebagai Penghubung
Menghubungkan antara klausa dengan kalimat induk. Penggunaan tersebut membantu kamu mengetahui kalimat keduanya dengan mudah.
4. Memiliki Penggunaan Unsur Waktu
maksudnya tidak akan bisa digunakan jika pada kalimatnya tidak memiliki segi waktu.
Jenis-jenis Konjungsi
Sumber: Freepik
Dalam konjungsi temporal terdapat dua jenis, di antaranya pasti kalian sudah mengetahui atau pernah mendengarnya dalam sebuah tulisan.
Baca juga: Pengertian Paragraf: Elemen Penting dalam Penulisan
1. Konjungsi Temporal Sederajat
Jenis konjungsi temporal yang pertama ialah jenis sederajat. Merujuk untuk sebuah kata penghubung dilihat dari segi sifatnya memiliki kedudukan sama atau setara. Berati hal ini, penggunaan kalimat konjungsi temporal jenis sederajat ini bisa membuat dua kalimat menjadi kalimat majemuk setara.
Ciri-ciri pada jenis ini tidak akan bisa kalian temukan pada bagian akhir atau kalimat awal sekalipun. Letaknya bisa kalian temukan pada bagian pertengahan kalimat
Jika ada kalimat pada jenis ini berada di awal atau akhir, maka kalimatnya akan berbeda dan menjadi sulit dimengerti oleh pembaca. Kalimatnya juga bisa terkesan berantakan atau tidak runtut.
Kalian akan sering menemukan konjungsi temporal sederajat ini pada awal ataupun akhir kalimat. Namun, kalimat tersebut tidak bisa berdiri sendiri dan membutuhkan konjungsi lain agar mudah dipahami.
Contoh Konjungsi Temporal Sederajat
Kemudian, lalu, selanjutnya, setelahnya, sebelumnya.
2. Konjungsi Temporal Tidak Sederajat
Jenis konjungsi temporal kedua ialah konjungsi temporal tidak sederajat. Jenis ini memiliki sifat kebalikan dari konjungsi temporal sederajat, yaitu menggunakan kalimat yang tidak setara atau bertingkat.
Misalnya, kalimat yang menunjukkan peristiwa berbeda dengan sebelumnya atau bertentangan dengan peristiwa di awal.
Penggunaan konjungsi jenis ini lebih fleksibel, penggunaan kalimatnya bisa di awal, tengah, ataupun di akhir kalimat. Meskipun begitu, kalimat dengan konjungsi temporal tidak sederajat tetap lebih mudah dipahami.
Contoh Konjungsi Temporal Tidak Sederajat
Sambil, bila, apabila, semenjak, ketika, demi.
Contoh Kalimat Konjungsi Temporal Sederajat dan Tidak sederajat
Sumber: Freepik
Berikut ini beberapa contoh kalimat konjungsi, antara lain:
Konjungsi Temporal Sederajat
- Setelah mie sudah panas kemudian masukan bumbu campuran seperti kecap, saos, dan bumbu kering lainnya.
- Rina berkunjung sebentar ke rumah nenek kemudian pergi lagi.
- Brilian kehilangan sebuah buku di dalam kelas lalu ia segera melaporkan kejadian itu kepada ketua kelas.
- Motor itu melaju kencang lalu melompat tinggi melewati trotoar.
- Kondisi tubuh intan sudah membaik selanjutnya akan dipindah ke ruangan perawatan umum
- Setelah mengerjakan ujian yang pertama, selanjutnya akan mengerjakan ujian yang kedua.
- Jihan mengikuti lomba basket setelahnya ia berlatih taekwondo bersama dengan yang lainnya.
- Pergi ke pasar terlebih dahulu setelahnya pulang mampir ke pom bensin.
- Alya menyelesaikan pekerjaan rumah, kemudian melanjutkan kegiatan memasaknya.
Konjungsi Temporal Tidak Sederajat
- Ayah berangkat bekerja ketika hujan sedang turun.
- Ketika dunia membutuhkannya, kenapa dia malah menghilang
- Farhan sudah berangkat ke sekolah sementara Rina belum.
- Sembari menunggu air matang, siapkan bahan-bahan seperti kecap, saus, dan minyak.
- Dia akan menemui apabila kamu datang.
- Saat sedang kondisi sakit, Sandy masih tetap mau bermain bersama sama teman-teman lainnya di lapangan.
- Ketika sudah mulai larut, hujan masih saja deras.
- Sejak pagi, aku sudah pergi latihan bersama teman-teman .
- Roby sudah tumbuh besar sejak terakhir kali kita bertemu.
Semoga artikel mengenai materi konjungsi temporal ini bisa membantu kalian memahami cara penggunaannya dengan tepat agar dapat dipahami dengan runtut dan sesuai. Jika masih ada yang perlu kalian tanyakan seputar materi satu ini, diskusikan dengan tim pengajar kami hari ini.
Jadi, tunggu apa lagi? Hubungi kami segera di line telepon (021) 77844897 atau kamu juga bisa menghubungi kami melalui 085810779967 . Atau klik www.latiseducation.com untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
Sampai ketemu di Latis Education!
Referensi:
1. detik.com
2. kumparan.com